Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menerima hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin berupa mobil "untuk pemakaian pribadi," media resmi melaporkan pada Selasa (20/2). Pemberian hadiah tersebut bisa melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disetujui Moskow untuk diberlakukan terhadap Pyongyang.
Hubungan antara kedua negara tersebut semakin erat sejak pertemuan Kim dan Putin pada September. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama di semua bidang, terutama karena kedua negara itu semakin terisolasi secara internasional, terutama setelah perang Rusia di Ukraina dan pengembangan senjata nuklir Korea Utara.
Mobil buatan Rusia itu dikirim ke para pembantu utama Kim oleh pihak Rusia pada 18 Februari, kata kantor berita resmi KCNA.
Adik perempuan Kim “dengan sopan menyampaikan rasa terima kasih Kim Jong Un kepada Putin kepada pihak Rusia, dengan menyatakan hadiah tersebut merupakan bukti nyata dari hubungan pribadi istimewa antara para pemimpin tertinggi,” kata KCNA.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan pihaknya memantau dengan cermat kerja sama antara Rusia dan Korea Utara tersebut. Seoul juga mendesak kedua negara itu untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Dewan Keamanan memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara yang melarang secara langsung atau tidak langsung penyediaan, penjualan, atau pemindahan semua kendaraan transportasi yang dikategorikan secara internasional sebagai Kode HS 86 hingga 89, tanpa memandang asalnya, ke Korea Utara termasuk mobil mewah," kata juru bicara Kementerian Lim Soo-suk dalam sebuah konferensi media.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA bahwa pemimpin Korea menerima mobil Aurus.
Berdasarkan informasi dari situs web produsen mobil, Aurus yang diberikan sebagai hadiah itu merupakan sedan mewah pertama yang diproduksi Rusia. Mobil tersebut juga merupakan kendaraan resmi kepresidenan yang digunakan Putin. Pada September, saat mengunjungi stasiun peluncuran luar angkasa Rusia di timur jauh, Kim menginspeksi limusin Aurus Senat dan diundang oleh pemimpin Rusia naik ke mobil itu.
Kim sendiri pergi ke lokasi tersebut dengan limusin Maybach yang dibawa dengan kereta khusus yang ia tumpangi dari Pyongyang.
BACA JUGA: Delegasi Rusia Berjanji Perkuat Hubungan dalam Kunjungan ke KorutKim diyakini sebagai penggemar berat automotif dan memiliki banyak koleksi kendaraan mewah asing, yang kemungkinan besar merupakan hasil penyelundupan.
Mobil Maybach dan beberapa lainnya yang pernah dilihat dipakainya, termasuk beberapa limusin Mercedes, Rolls-Royce Phantom, dan SUV Lexus, termasuk dalam barang mewah yang dilarang diekspor ke Korea Utara berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Korea Utara diyakini memasok artileri, roket, dan rudal balistik ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.
Kremlin tidak membantah atau membenarkan penggunaan senjata buatan Korea Utara. Namun Pyongyang membantah tuduhan pengiriman senjata ke Rusia itu, yang juga merupakan pelanggaran sanksi PBB.
Pada Selasa (20/2), KCNA secara terpisah melaporkan bahwa delegasi pejabat partai berkuasa Korea Utara kembali dari Rusia. Sementara itu terdapat tiga delegasi di bidang teknologi informasi, perikanan dan olahraga yang bertolak ke Rusia. [ah/ft]