Putin Bersiap Hadapi Perang Panjang yang Menguras Tenaga

Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pameran proyek menjelang pertemuan Dewan Negara di Moskow, Rusia, 22 Desember 2022. (Foto: Sputnik/Valeriy Sharifulin via REUTERS)

Presiden Vladimir Putin menganggap perang di Ukraina sebagai titik balik ketika Rusia akhirnya melawan Barat. Namun beberapa kalangan elite khawatir agresi tersebut sia-sia, dan hanya membuat kehidupan dan sumber daya Moskow terkuras tanpa membawa keuntungan apapun.

Namun, jauh panggang dari api. Putin salah perhitungan. Amukan perang telah membunuh atau melukai ratusan ribu orang; Rusia disebut Barat sebagai agresor; dan pasukannya sekarang menghadapi Ukraina yang tangguh yang didukung oleh aliansi militer NATO yang dipimpin AS.

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara peletakan karangan bunga dalam acara peringatan 80 tahun Pertempuran Stalingrad dalam Perang Dunia Kedua, di Volgograd, Rusia, 2 Februari 2023. (Sputnik/Dmitry Lobakin via Reuters)

BACA JUGA: Jelang 1 Tahun Invasi, Rusia Tingkatkan Serangan di Ukraina

Petugas pemadam kebakaran berjalan di tempat parkir dekat blok apartemen yang rusak berat akibat serangan rudal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Pokrovsk, wilayah Donetsk, Ukraina, 15 Februari 2023. (Foto: REUTERS/Marko Djurica)

Tidak Ada Alternatif

BACA JUGA: Putin Menyamakan Perang Dunia II dengan Konflik Ukraina

Perusahaan dan investor Barat hengkang, membuat Rusia kini bergantung pada China, yang dulu sempat menjadi rivalnya, sebagai investor dan pembeli minyaknya.

Petugas penyelamat membersihkan puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan roket Rusia di Pokrovsk, Ukraina, Rabu, 15 Februari 2023. (Foto: AP)

Barat memasok alutsista yang lebih canggih dan mengeluarkan dana intelijen senilai puluhan miliar dolar. Toleransinya terhadap kebutuhan biaya perang Ukraina mungkin tidak ada habisnya.

Putin pada akhirnya mungkin bertaruh pada waktu, kata Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) William Burns, mantan duta besar untuk Moskow yang telah membawa pesan dari Presiden Joe Biden ke Rusia.

BACA JUGA: Pendapatan Minyak Rusia Turun akibat Pembatasan Harga

"Enam bulan ke depan, menurut saya, dan penilaian kami di CIA, akan menjadi kritis," kata Burns kepada Georgetown School of Foreign Service pada 2 Februari.

Presiden Rusia Vladimir Putin meletakkan bunga di makam Marsekal Soviet Vasily Chuikov di Volgograd, Rusia 2 Februari 2023. (Foto: Sputnik/Kirill Braga/Kremlin via REUTERS)