Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (27/1) mencemooh Eropa karena "Russophobia.” Ia juga mengkritik negara-negara Baltik terkait isu hak asasi manusia pada pembukaan tugu peringatan Perang Dunia Kedua.
Sejak mengirim pasukan Rusia ke Ukraina hampir dua tahun lalu, Putin membandingkannya dengan perjuangan melawan Nazi demi menggalang semangat bangsanya.
“Rezim di Kyiv mengagung-agungkan kaki tangan Hitler, orang-orang SS… Di sejumlah negara Eropa, Russophobia dipromosikan sebagai kebijakan negara,” kata Putin di wilayah Leningrad dalam rangka peringatan 80 tahun berakhirnya pengepungan Nazi.
SS sendiri merupakan organisasi keamanan di bawah Hitler.
BACA JUGA: Inggris Janjikan Bantuan Baru Senilai $3,2 Miliar untuk UkrainaTujuan Jerman saat itu adalah mencuri sumber daya Uni Soviet dan memusnahkan rakyatnya, katanya.
Ukraina, yang merupakan bagian dari Uni Soviet dan menderita kehancuran di tangan pasukan Hitler, menolak perbandingan tersebut sebagai dalih yang tidak beralasan untuk melakukan perang penaklukan.
Dalam pidatonya, Putin juga mengkritik negara-negara Baltik terkait dengan isu hak asasi manusia. Estonia, Latvia, dan Lituania termasuk di antara para kritikus yang paling vokal terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Negara-negara tersebut sdiperintah oleh Moskow selama Perang Dingin, tetapi saat ini mereka bergabung menjadi anggota Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
“Di negara-negara Baltik, puluhan ribu orang dinyatakan tidak manusiawi, dirampas hak-hak dasar mereka, dan menjadi sasaran penganiayaan,” kata Putin. Ia mengacu pada tindakan terpresif terhadap migrasi. Moskow berulang kali menuduh negara-negara Baltik xenofobia dan memperlakukan minoritas Rusia sebagai “kelas dua”. [ah/ft]