Putin dan Kim Bahas Masalah Militer, Perang Ukraina, dan Satelit

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di Kosmodrom Vostochny yang terletak di wilayah Amur, pada 13 September 2023. (Foto: Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via Reuters)

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Rabu (13/9), bertemu dalam pertemuan yang langka di mana mereka membahas masalah militer, perang di Ukraina dan kemungkinan bantuan Rusia untuk program satelit negara Komunis yang penuh rahasia itu.

Putin mengajak Kim berkeliling ke tempat peluncuran roket Antariksa paling canggih di Rusia di pelosok timur negara tersebut dan membahas kemungkinan mengirim kosmonaut Korea Utara ke luar angkasa. Kim, yang tiba dengan kereta dari Korea Utara, mengajukan pertanyaan rinci tentang roket ketika Putin mengajaknya berkeliling Kosmodrom Vostochny.

BACA JUGA: G7 Kecam “Pemilu Palsu” yang Digelar di Wilayah Ukraina yang Diduduki Rusia

Setelah tur itu, Putin, 70, dan Kim, 39, mengadakan pembicaraan selama beberapa jam dengan para menteri mereka dan kemudian membahas urusan dunia secara tatap muka dan sejumlah area yang mungkin dimasukkan kedalam kerja sama antar kedua negara.

Kim bersulang dengan segelas anggur Rusia untuk kesehatan Putin, untuk kemenangan "Rusia yang hebat" dan untuk persahabatan Korea-Rusia. Di saat yang sama, ia memprediksi kemenangan Rusia dalam "pertarungan suci" melawan Barat dalam perang Ukraina.

Pejabat-pejabat Amerika Serikat dan Korea Selatan telah menyatakan kekhawatiran bahwa Kim akan memberikan senjata dan amunisi kepada Rusia, yang telah menghabiskan banyak persediaan senjata dalam lebih dari 18 bulan perang di Ukraina. Moskow dan Pyongyang telah membantah tuduhan tersebut.

Putin memberi banyak petunjuk bahwa kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara telah dibahas tetapi hanya mengungkap sedikit rincian akan hal itu. Kremlin mengatakan diskusi sensitif antartetangga adalah masalah pribadi.

Ketika ditanya oleh media Rusia apakah Moskow akan membantu Kim membangun satelit untuk Korea Utara, Putin menjawab: "Itulah mengapa kami datang ke sini."

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengisyaratkan bahwa Rusia harus berhati-hati dalam mengambil langkah dalam upayanya membangun kerja sama dengan Korea Utara.

“Segala bentuk kerja sama dari negara mana pun dengan Korea Utara harus menghormati rezim sanksi yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan [PBB],” kata Guterres kepada wartawan. Ia menambahkan bahwa hal itu “sangat relevan” dalam kasus Rusia dan Korea Utara.

Bagi Rusia, pertemuan tersebut adalah kesempatan untuk menyerang Amerika Serikat, yang menjadi pendukung besar Ukraina, meskipun belum jelas seberapa jauh Putin bersedia memenuhi daftar keinginan Korea Utara dalam hal kerja sama di bidang teknologi. [ka/jm]