Putin dan Xi akan Bertemu di Uzbekistan Pekan Depan

  • Associated Press

Presiden China Xi Jinping, kiri tengah, dan Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan tengah, memasuki aula untuk pembicaraan di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Juni 2019. (Foto: AP)

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu pekan depan dalam sebuah pertemuan puncak di Uzbekistan, kata seorang pejabat Rusia, Rabu (7/9).

Kedua pemimpin akan bertemu di KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) yang diadakan di kota Samarkand, Uzbekistan pada 15-16 September, kata Duta Besar Rusia untuk China Andrei Denisov kepada wartawan.

“Kurang dari 10 hari dari sekarang, pertemuan lain para pemimpin kita akan berlangsung di KTT SCO di Samarkand. Kami secara aktif mempersiapkannya,'' kata Denisov seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Rusia, Tass.

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China, 4 Februari 2022. (Foto: Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS)

Putin dan Xi terakhir bertemu di Beijing pada Februari, beberapa pekan sebelum Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina. Kedua presiden mengawasi penandatanganan kesepakatan yang menjanjikan hubungan antara kedua pihak “tidak akan ada batasnya''. Masih belum jelas apakah Xi pada saat itu mengetahui rencana Rusia untuk meluncurkan apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus'' di Ukraina.

Sementara menawarkan dukungan diam-diam untuk usaha Rusia di Ukraina, China berusaha tampil netral dan menghindari kemungkinan terkena dampak yang ditimbulkan akibat mendukung ekonomi Rusia di tengah sanksi-sanksi internasional.

BACA JUGA: China Kukuhkan Hubungkan Erat dengan Rusia

Militer Rusia awal pekan ini mengumumkan latihan militer besar-besaran di wilayah timur negara itu yang akan melibatkan pasukan dari China -- pertunjukan lain dari hubungan yang semakin dekat antara Moskow dan Beijing di tengah ketegangan dengan Barat atas aksi militer di Ukraina.

Meskipun Moskow dan Beijing di masa lalu menolak kemungkinan membentuk aliansi militer, Putin mengatakan bahwa prospek seperti itu tidak dapat dikesampingkan. Ia juga mengatakan bahwa Rusia telah berbagi teknologi militer yang sangat sensitif dengan China yang secara signifikan membantu meningkatkan kemampuan pertahanannya. [ab/uh]