Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (14/12) mengatakan menginginkan pembicaraan "segera" dengan Amerika Serikat dan NATO mengenai jaminan keamanan, ketika ketegangan meningkat antara Moskow dan Barat terkait Ukraina.
AS bersama sekutunya yang selama berminggu-minggu telah menuduh Rusia merencanakan invasi ke tetangganya, memperingatkan tanggapan sanksi terkoordinasi secara besar-besaran akan dilakukan jika Putin melancarkan sebuah serangan.
Puluhan ribu tentara Rusia ditempatkan di dekat perbatasan Rusia dengan Ukraina, di mana pihak Barat menuduh Kremlin mendukung separatis pro-Moskow di Ukraina sejak tahun 2014.
Dalam sebuah percakapan telepon dengan presiden Finlandia - yang negaranya secara tradisional menjadi penengah antara Rusia dan Barat - Putin mengatakan ingin pembicaraan keamanan dimulai tanpa penundaan.
Kepada Presiden Sauli Niinsto, Putin menyampaikan bahwa Moskow ingin "segera bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan NATO terkait jaminan hukum internasional untuk keamanan Rusia," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Tuntutan Rusia, katanya, termasuk menghentikan perluasan NATO di timur dan distribusi persenjataan di negara-negara tetangga, termasuk Ukraina.
Putin mengulangi tuntutan yang sama dalam sebuah percakapan melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron hari Selasa (14/12).
Dalam pembicaraan teleponnya dengan presiden Finlandia, Putin juga menuduh kepemimpinan Ukraina yang semakin menggunakan "senjata berat dan serangan drone" terhadap pemberontak separatis pro-Rusia di bagian timur.
Pemimpin Rusia itu membantah merencanakan invasi, menuduh ulah aliansi keamanan Barat atas meningkatnya ketegangan sekaligus menuntut "jaminan hukum" bahwa aliansi keamanan kawasan itu tidak akan diperluas ke arah timur. [mg/jm]