Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Selasa (12/9) bahwa pengiriman jet tempur F-16 dari Barat ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.
Berbicara di sebuah forum ekonomi di Vladivostok, Putin juga mengatakan 1.000 hingga 1.500 orang Rusia menjadi sukarelawan militer Rusia setiap hari dan 270.000 orang telah mendaftar selama enam bulan terakhir.
Putin juga mengatakan serangan balasan Ukraina, yang diluncurkan pada bulan Juni untuk mencoba merebut kembali wilayah-wilayah dari invasi pasukan Rusia, telah gagal.
Pasukan Ukraina telah merebut kembali beberapa desa di Ukraina timur dan selatan ketika mereka mencoba menerobos garis pertahanan Rusia dan ladang ranjau.
Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer terbarunya untuk Ukraina pekan lalu ketika Menteri Luar Negeri Antony Blinken memimpin delegasi ke Kyiv untuk berkonsultasi dengan para pemimpin Ukraina. Blinken menggambarkan kemajuan serangan balasan Ukraina sebagai sesuatu yang “sangat menggembirakan.”
Amerika Serikat terus menilai kemajuan yang dicapai oleh pasukan Ukraina di lapangan, dan tujuan strategis Rusia secara keseluruhan telah gagal di Ukraina, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam jumpa pers hari Senin.
Miller mencatat bahwa Ukraina telah merebut kembali sekitar 50 persen wilayah yang diduduki Rusia pada puncak invasi skala penuhnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS itu mengatakan bahwa salah satu indikasi kesulitan Rusia dalam mempertahankan upaya militernya adalah bahwa Putin “melakukan perjalanan melintasi negaranya sendiri, untuk memohon bantuan militer kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.”
Pemerintahan Biden dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh yang dilengkapi dengan bom tandan dan dapat menyebabkan kerusakan signifikan lebih dalam di wilayah yang diduduki Rusia. [lt/ab]