Dengan mengendarai mobil Mercedes, Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Senin (5/12), melintasi Jembatan Krimea yang menghubungkan wilayah selatan Rusia dengan Semenanjung Krimea yang telah dianeksasi tahun 2014. Kunjungan itu berlangsung kurang dari dua bulan setelah sebuah ledakan menghancurkan salah satu proyek infrastruktur utama Kremlin itu.
Televisi pemerintah menampilkan petikan video Putin mengemudikan sendiri mobilnya, sambil bertanya pada Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin yang mendampinginya tentang di mana serangan itu terjadi. Ia kemudian menyusuri jembatan untuk memeriksa bagian yang terlihat hangus dan berbicara dengan pekerja-pekerja konstruksi yang sedang melakukan perbaikan.
BACA JUGA: Warga Asing Bertaruh Nyawa untuk UkrainaJalan dan rel jembatan sepanjang 19 kilometer itu dibuka secara langsung oleh Putin pada tahun 2018. Jembatan itu dibom pada 8 Oktober lalu dalam serangan yang menurut Rusia dilakukan oleh Ukraina.
Ukraina tidak pernah mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi sehari setelah ulang tahun Putin yang ke-70.
Dinas Keamanan Federal Rusia mengatakan serangan itu diatur oleh intelijen militer Ukraina. Ledakan itu menghancurkan satu bagian jembatan jalan, menghentikan sementara lalu lintas melintasi Selat Kerch. Ledakan itu juga menghancurkan beberapa tanker bahan bakar di kereta yang sedang bergerak menuju Semenanjung Krimea.
Rusia pada tahun 2014 mencaplok Krimea, yang sebelumnya dialihkan dari Soviet Rusia ke Soviet Ukraina pada tahun 1954 oleh pemimpin Uni Soviet pada saaat itu Nikita Khruschev; Rusia lalu mengklaim wilayah tersebut pada tahun 1994 pasca runtuhnya Uni Soviet.
BACA JUGA: Rusia: Pembatasan Harga Minyak Tak akan Berdampak Pada Invasi ke UkrainaUkraina telah bertekad untuk merebut kembali Krimea, yang bergantung pada area jembatan strategis itu untuk mendapat pasokan.
Perusahaan sekutu Putin, Arkady Rotenberg, membangun infrastruktur berskala besar itu, yang merupakan jembatan terpanjang di Eropa. Putin telah sejak lama memuji proyek itu, bahkan pernah membual bahwa Tsar Rusia dan para pemimpin Uni Soviet telah bermimpi untuk membangunnya tetapi tidak pernah mewujudkannya. [em/jm]