Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah meminta maaf kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett atas komentar antisemit yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Lavrov dilaporkan mengatakan, “kelompok antisemit terbesar adalah orang Yahudi sendiri,” seraya menambahkan bahwa Hitler memiliki darah Yahudi, dalam sebuah wawancara dengan dengan jurnalis televisi asal Italia.
“Perdana Menteri menerima permintaan maaf Presiden Putin atas komentar Lavrov itu, dan mengucapkan terima kasih atas klarifikasi sikapnya terhadap rakyat Yahudi dan kenangan akan holokos,” demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Naftali Bennett.
Transkrip percakapan telepon Kremlin tidak menyebut permintaan maaf itu, tetapi mengatakan, “Presiden Rusia mengingatkan bahwa dari 6 juta orang Yahudi yang disiksa dan dibunuh oleh Nazi di Kampung Yahudi dan kamp konsentrasi, 40 persen di antaranya adalah warga Uni Soviet, dan ia meminta agar pesan sehat dan sejahtera disampaikan kepada para veteran yang tinggal di Israel. Naftali Bennett menanggapi dengan mencatat kontribusi yang besar dari pasukan Rusia terhadap kemenangan atas ideologi Nazi.” [jm/ka]