Putin: Rusia Harus Perbarui Demokrasi Secara Berhati-Hati

Perdana Menteri Rusia Vladimir Puttin (Foto: dok).

Dalam artikel yang diterbitkan hari Senin di surat kabar Kommersant, Putin mengakui bahwa pemerintah tidak memenuhi keinginan masyarakat untuk mendapat peran yang lebih besar.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, yang mengincar masa jabatan berikutnya sebagai presiden, mengakui bahwa rakyat Rusia menginginkan hak bersuara yang lebih besar dalam pemerintah dan perlunya memperbarui sistem politik negara itu.

Ia mengatakan masyarakat madani Rusia telah menjadi semakin matang, aktif dan bertanggungjawab, dan bahwa pemerintah harus mengimbangi aktivitas publik yang kian meningkat. Tetapi ia memperingatkan masyarakat agar tidak meniru model asing, dan menegaskan bahwa Rusia memerlukan pemerintah pusat federal yang kuat.

Artikel hari Senin itu menyusul rapat umum massal hari Sabtu, di mana puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan dengan membawa spanduk bertulisan “Rusia Tanpa Putin”. Yang lainnya hadir untuk memberi dukungan kepada pemerintah. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Putin kemungkinan akan menang dalam pemilihan presiden 4 Maret.

Rakyat Rusia telah melancarkan protes massal sejak pemilu parlementer bulan Desember, yang disebut penuh kecurangan untuk mendukung partai Rusia Bersatu yang dipimpin Putin. Mereka juga menuduh Presiden Dmitry Medvedved dan Putin membajak pemilihan presiden bulan Maret setelah Medeved setuju untuk tidak mencalonkan diri dan membiarkan Putin kembali ke jabatan presiden.

Sejak itu, Putin dan Medvedev menjanjikan akan mengizinkan lebih banyak partai-partai politik dan memberlakukan kembali pemilihan langsung para gubernur.