Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (12/2), menyampaikan ucapan selamat dari Presiden Donald Trump kepada Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas yang sedang berkunjung di Moscow. Abbas menjawab dengan mengatakan ia tidak mau bekerjasama dengan Washington karena Washington mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Berbicara pada awal pertemuan mereka di Kremlin, Putin mengatakan kepada Abbas bahwa ia baru saja melakukan pembicaraan telepon dengan Trump. “Sudah tentu kami menyinggung soal penyelesaian konflik Israel-Palestina dan saya ingin meneruskan ucapan salam dari Trump kepada anda” kata Putin.
Abbas menjawab dengan mengatakan pihaknya tidak mau bekerja sama dengan Amerika sebagai sponsor proses perdamaian, tetapi menyambut baik kerja sama multilateral.
Untuk memenuhi janjinya sewaktu masih berkampanye, Trump Desember lalu mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan berjanji memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke sana.
Putusan Trump itu membuat marah bangsa Palestina dan seluruh dunia Muslim. Para pemimpin Palestina mengatakan, pengakuan itu berarti Washington tidak lagi bisa menjadi perantara perdamaian Timur Tengah.
“Kami tidak mau bekerja sama dengan Amerika sebagai sponsor. Presiden Trump kembali mengejutkan kami. Putusannya memindahkan Kedutaan Amerika ke Yerusalem dan menganggap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel seperti menampar muka kami” kata Abbas kepada Putin sebagaimana disiarkan oleh kantor berita Rusia.[as]