Putin Sangkal Tuduhan Hendak Bangkitkan Uni Soviet

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di Moskow, Senin (10/12). (Foto: RIA-Novosti)

Presiden Rusia Vladimir Putin menolak tuduhan bahwa ia hendak membangkitkan kembali Uni Soviet.
Atas tuduhan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan klaim "rekan-rekan dari luar negeri" sebagai "omong kosong."

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton pekan lalu menyebut inisiatif Putin untuk menyatukan bekas republik Soviet melalui aliansi ekonomi sebagai "langkah untuk kembali mendirikan Soviet di kawasan tersebut."

Presiden Putin pada Senin (10/12) mengatakan proses itu wajar karena negara-negara itu berbagi "bahasa yang sama," "mentalitas yang umumnya serupa" serta "infrastruktur transportasi umum dan infrastruktur energi yang sama."

Ketua Duma Rusia Sergei Naryshkin membandingkan komentar Clinton dengan apa yang disebut "kiprah kikuk bebek lumpuh." Clinton berjanji mundur dari jabatannya awal tahun depan.

Sementara itu, anggota parlemen Rusia berjanji menanggapi dengan baik setelah Kongres Amerika menyetujui RUU yang menjatuhkan sanksi terhadap pejabat-pejabat Rusia yang diduga melanggar hak asasi manusia.

Pejabat-pejabat Senin mengatakan, parlemen rendah Rusia, Duma, akan mempertimbangkan menerapkan semacam hukuman terhadap warga Amerika yang dicurigai Moskow melanggar HAM.