“Pretoria mendapat kartu bebas penjara” kata analis politik, Rabu (19/7). Ia menanggapi pengumuman bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pertemuan puncak kelompok negara berkembang BRICS di Afrika Selatan pada Agustus.
Dalam KTT di Johannesburg, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov akan mewakili Rusia, bersama para pemimpin dari Brazil, India, China, dan Afrika Selatan, demikian pernyataan dari kantor kepresidenan.
Your browser doesn’t support HTML5
Kalau Putin hadir, Afrika Selatan sebagai tuan rumah KTT akan menghadapi dilema. Secara teoritis, sebagai anggota Mahkamah Kriminal Internasional (ICC), negara itu harus menangkap Putin atas dugaan kejahatan perang.
Menurut pakar ekonomi politik Ronak Golpaldas, ketidakhadiran Putin, "memungkinkan pemerintahan Presiden Ramaphosa untuk mempertahankan sikap sebagai pemerintah yang menghormati supremasi hukum."
Analis kebijakan luar negeri Sanusha Naidu mengatakan, “Asumsinya adalah bahwa Rusia adalah mitra BRICS yang sangat kuat. Menurut saya, itu kini menjadi bagian dari narasi yang berusaha untuk mencoba dan menciptakan semacam dugaan bahwa BRICS melemah. BRICS akan maju terus.” [ka/lt]