Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin (1/1) bahwa rangkaian serangan rudal Ukraina ke kota di perbatasan Rusia, Belgorod, yang menewaskan 20 orang dan melukai 111 lainnya, adalah sebuah serangan teroris, yang tidak akan luput dari hukuman dan berjanji akan melakukan lebih banyak serangan ke target-target di Ukraina.
Berbicara dalam pertemuan dengan para petugas di rumah sakit tentara di Moskow, Putin menyebut bahwa serangan rudal itu, yang dilancarkan di tengah serangan udara Rusia yang intensif ke kota-kota di Ukraina seperti Kyiv dan Kharkiv, “tidak akan luput dari hukuman”.
BACA JUGA: Tahun Baru Disambut Gembira, Tetapi Perang Masih Membayangi 2024“Itu adalah serangan yang sengaja dilakukan kepada masyarakat sipil. Tentu, itu adalah serangan teroris. Tidak ada istilah lain untuk menyebut itu. Haruskah kita meresponnya dengan cara yang sama? Tentu, kita bisa. Kita bisa mengebom alun-alun di Kiev atau di kota-kota lain,” ujar Putin.
Putin mengatakan bahwa Rusia akan terus melakukan serangan ke target-target militer yang sensitif di Ukraina. Rusia menolak tuduhan-tuduhan Barat dan Ukraina, bahwa serangan mereka menarget infrastruktur sipil.
Dalam perbincangan terkait banyak hal dengan para petugas, Putin mengatakan bahwa jalannya perang di Ukraina telah berubah menguntungkan Rusia, dan bahwa Moskow berharap untuk mengakhiri konflik, namun hanya dengan cara mereka sendiri.
Pidato tahun baru rutin dari Putin, yang disampaikan pada Minggu hanya memuat referensi singkat terkait perang Ukraina, sebuah kontras yang tajam dibanding pidatonya pada tahun lalu. [ns/jm]