Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Rabu (20/2), menawarkan usaha berbagi informasi intelijen dengan India dalam memerangi ekstremisme dan terorisme, sementara New Delhi berusaha menanggulangi ketegangan dengan Pakistan menyusul serangan bom bunuh diri terhadap pasukan paramiliter India di kawasan Kashmir yang disengketakan.
Putra mahkota itu, dengan PM India Narendra Modi di sampingnya, mengatakan kepada wartawan bahwa ia memiliki keprihatinan yang sama dengan India dalam hal terorisme. Ia tidak menyebut-nyebut Pakistan dalam pernyataannya tersebut, namun mengatakan kunjungannya ke India akan memperbaiki hubungan yang telah berlangsung berabad-abad antara Saudi dan India.
Modi sedang dalam tekanan hebat dari para pendukungnya untuk menghukum Pakistan karena serangan bunuh diri itu. India menyalahkan Pakistan atas serangan bom itu dan menuduh Islamabad memdukung para pemberontak di Kashmir -- tuduhan yang dibantah Pakistan.
Modi dalam pernyataannya pada konperensi pers itu sempat menyinggung serangan terhadap pasukan India tersebut, dan mengatakan bahwa langkah-langkah efektif akan diambil untuk menghukum para pelaku dan pendukung mereka. Namun, ia tidak merinci lebih jauh.
Modi juga menyerukan diwujudkannya rencana aksi yang kuat untuk memerangi ekstremisme sehingga kekuatan-kekuatan yang menyebarkan kekerasan dan teror tidak akan mempengaruhi generasi muda.
Kedua pihak menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan investasi, pariwisata, perumahan dan komunikasi. Perdagangan antara kedua negara tahun lalu mencapai 27,5 miliar dolar. [ab]