Putri sulung raja Thailand masih berada di rumah sakit pada hari Senin (19/12) dan menerima penunjang jantung, paru-paru dan ginjalnya, kata sebuah pernyataan dari istana.
Putri Bajrakitiyabha Mahidol (44), awalnya jatuh sakit pada Rabu malam lalu saat menghadiri sesi latihan anjing militer di Nakhon Ratchasima, sebelah utara ibu kota Bangkok.
Dikenal di Thailand sebagai “Putri Bha,” ia adalah putri sulung Raja Maha Vajiralongkorn dan satu-satunya anak dari perkawinan pertama raja. Peraturan suksesi kerajaan mendukung laki-laki sebagai calon pewaris takhta; namun, istana belum secara resmi mengumumkan tentang pewaris tersebut.
Setelah sang putri pingsan, ia diterbangkan ke Bangkok di mana ia terus mendapat perawatan medis intensif di bawah pengawasan ketat. Dalam pernyataan Senin pagi, istana mengatakan kondisinya “stabil pada satu tahap,” tanpa merincinya.
“Detak jantung Yang Mulia dikontrol oleh obat,” kata pernyataan itu dan menambahkan bahwa sistole (kondisi pada waktu jantung menguncup) “tidak berjalan dengan baik.”
"Tim medis telah memberi Yang Mulia obat dan peralatan untuk mendukung jantung, paru-paru dan ginjalnya,” lanjut pernyataan itu.
Putri Bha memiliki peran seremonial penting di dalam masyarakat Thailand – di mana keluarga kerajaan memiliki posisi tertinggi, dilindungi dari kritik oleh UU antipencemaran nama baik yang keras yang disertai ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun per dakwaan.
Di sekitar ibu kota dan di berbagai penjuru kerajaan, buku-buku berisi harapan untuk kesembuhannya disediakan bagi rakyat Thailand.
Pada hari Sabtu lalu, istana mengumumkan bahwa Raja Vajiralongkorn dan istrinya, Ratu Suthida, dinyatakan positif COVID, dengan keduanya melaporkan gejala ringan. [uh/ab]