Olimpiade Pyeongchang Berusaha Hindari Kesalahan Olimpiade Rio

Konstruksi arena es Gangneung yang akan dipakai untuk Olimpiade musim dingin di PyeongChang, Korsel (foto: dok).

Masalah-masalah yang dihadapi Rio memberi pelajaran bagi penyelenggara di Pyeongchang untuk menyelesaikan semua infrastruktur terkait jauh-jauh hari.

Dengan berakhirnya Olimpiade Rio, persiapan olimpiade musim dingin di Pyeongchang dimulai.

Tapi penyelenggara Olimpiade yang akan diselenggarakan di Korea Selatan tahun 2018 itu berusaha menghindari penundaan dan kecaman internasional yang melanda persiapan Olimpiade Rio, sambil berusaha menghindari anggaran yang membengkak seperti yang dialami Olimpiade musim dingin di Sochi tahun 2014.

Komite Penyelenggara Olimpiade 2018 Pyeongchang dan Pertandingan Paralympic Musim Dingin (POCOG) memperkirakan olimpiade itu akan menelan biaya US$12 miliar, $4 miliar-$6 miliar daripada biaya di Rio tapi jauh di bawah $50 miliar lebih yang ditanggung Rusia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Sochi.

Masalah-masalah ekonomi Brazil menyebabkan dana berkurang sehingga proyek-proyek terlambat diselesaikan atau tidak selesai. Seminggu menjelang Olimpiade Rio dimulai pejabat Australia mengeluhkan unit tempat tinggal mereka tidak bisa ditempati dengan toilet yang mampet, pipa-pipa bocor dan kabel terpapar di mana-mana.

Banyaknya masalah menimbulkan anggapan bahwa Brazil tidak siap menjadi tuan rumah, acara internasional yang rumit dan penting.

Masalah-masalah yang dihadapi di Rio memberi pelajaran bagi penyelenggara di Pyeongchang bahwa mereka harus menyelesaikan tempat-tempat Olimpiade mereka dan perbaikan infrastruktur terkait jauh-jauh hari sebelum Olimpiade itu untuk mengatasi kesulitan yang tidak diperkirakan sebelumnya. [my/al]