DOHA – Qatar akan membangun sebuah stadion sepak bola yang berbentuk seperti kopiah Arab untuk Piala Dunia 2022, kata panitia penyelenggara seperti dilaporkan Reuters pada hari Minggu (20/8). Negara Teluk ini memulai berbagai persiapan untuk turnamen tersebut di tengah pertikaian diplomatik dengan negara-negara tetangganya.
Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab memberlakukan sanksi kepada Qatar – sesama negara sekutu Amerika Serikat – pada bulan Juni dan memutus semua jalur transportasi dengan negara tersebut. Ketiga negara tersebut menuduh Qatar mendukung kegiatan terorisme. Qatar menolak tuduhan tersebut.
Untuk mengatasi pemboikotan, Qatar mengimpor makanan dari Turki dan Iran serta menyewa kapal-kapal melalui Oman untuk membawa bahan-bahan konstruksi yang diperlukan untuk proyek-proyek Piala Dunia.
Turnamen ini menjadi strategi utama untuk mendorong Qatar ke panggung global melalui olahraga.
Stadion Al Thumama yang dirancang oleh arsitek Qatar membentuk kopiah rajutan tradisional Arab atau yang disebut “gahfiya” akan menampung 40.000 penonton di pertandingan perempat final Piala Dunia, kata panitia 2022 dalam pernyataannya.
“Desain simbolis ini melambangkan segalanya yang mempersatukan kami sebagai bangsa Arab dan Muslim dan penghormatan yang sesuai untuk Piala Dunia FIFA pertama yang diselenggarakan di Timur Tengah,” kata Hassan al-Thawadi, ketua panitia Qatar 2022.
Lokasi in menjadi satu dari setidaknya delapan stadion yang dibangun Qatar beserta sebuah pelabuhan baru dan sistem transportasi metro. Proyek-proyek ini adalah bagian dari perbaikan infrastruktur senilai 200 miliar dolar.
Qatar telah menepis laporan bahwa sanksi-sanksi yang dikenakan oleh negara-negara Arab telah merugikan sektor pariwisata dan menurunkan tingkat hunian hotel. [fw/au]