Qatar: Masalah Ekonomi Akibat Sengketa Diplomatik Dapat Diatasi

Menteri Keuangan Qatar Ali Sherif al-Emadi di Doha, Qatar (Foto: dok).

Menteri Keuangan Qatar mengutarakan keyakinan pada kemampuan negara itu untuk menanggulangi akibat ekonomi sengketa diplomatik dengan sekelompok negara yang memutuskan hubungan pekan lalu.

Dalam wawancara yang ditayangkan hari Senin (12/6) oleh televisi CNBC, Ali Sherif al-Emadi, mengatakan ada beberapa tantangan, tetapi bagi Qatar kegiatan dunia usaha berjalan sebagaimana biasa.

“Saya kira tidak ada apapun yang perlu dikhawatirkan dalam ekonomi Qatar,” kata menteri keuangan Qatar itu.

Ia menambahkan bahwa negara-negara yang mengumumkan pemutusan hubungan, yang mencakup Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir, menghadapi risiko kesulitan keuangan mereka sendiri akibat kerusakan terhadap kegiatan dunia usaha di kawasan itu.

“Banyak orang mengira hanya kami yang rugi dalam hal ini,” katanya. “Kalau kami akan rugi satu dolar, mereka juga akan rugi satu dolar.”

Negara-negara yang memutuskan hubungan menuduh Qatar mendukung militan Islamis dan Iran. Qatar menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar.

Juru bicara Kementerian Luar negeri Iran Bahram Ghasemi mengatakan hari Senin kedua pihak hendaknya menyelesaikan perselisihan mereka melalui perundingan. Kuwait telah terlibat dalam usaha menengahi sengketa itu.

Di samping pemutusan hubungan diplomatik, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir juga menghentikan hubungan angkutan udara, laut, dan darat ke Qatar, yang bergantung pada impor untuk sebagian besar kebutuhan pangannya.

Qatar mengatakan hari Senin (12/6) negara itu telah meluncurkan rute kapal barang yang baru melalui pelabuhan-pelabuhan di Oman. Iran dan Turki juga telah mengirim pangan ke Qatar. [gp]