Para pemimpin Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) mengambil langkah-langkah keamanan baru di Samudera Hindia dalam pertemuan yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden, yang akan segera mengakhiri masa jabatannya.
Keempat negara itu tergabung dalam kelompok Quad yang dibentuk karena kekhawatiran yang sama terhadap China
Biden menyambut Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan di dekat kampung halamannya di Delaware pada Sabtu (21/9) untuk menekankan pentingnya mempertahankan Quad.
Biden memandang Quad sebagai pencapaian penting dalam kebijakan luar negeri sebelum dia meninggalkan jabatannya setelah pemilihan presiden AS pada 5 November.
Para pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan, para pemimpin dari keempat negara tersebut meluncurkan rencana untuk memperluas Kemitraan Indo-Pasifik untuk Kewaspadaan Wilayah Maritim yang diluncurkan dua tahun lalu yang mencakup kawasan Samudera Hindia.
BACA JUGA: Biden Akan Jamu Para Pemimpin Quad di Rumahnya di DelawarePara pemimpin merencanakan operasi garda pantai gabungan yang akan melibatkan personel Australia, Jepang, dan India untuk bergabung di kapal penjaga pantai AS. Keempat negara juga berencana meningkatkan kerja sama logistik militer, kata para pejabat.
Meskipun Gedung Putih mengatakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Quad tidak ditujukan kepada negara lain dan bahwa Beijing tidak boleh mempermasalahkan inisiatif tersebut, Biden memulai sesi kelompok KTT tersebut dengan penjelasan mengenai China.
Dia menggambarkan China sedang mengubah taktik, tetapi bukan strategi, sambil terus menguji Amerika Serikat di Laut China Selatan dan Laut China Timur serta Selat Taiwan.
“Kami percaya (pemimpin China) Xi Jinping ingin fokus pada tantangan ekonomi dalam negeri dan meminimalkan gejolak dalam hubungan diplomatik China, dan menurut saya, dia juga ingin mendapatkan ruang diplomatik untuk secara agresif mengejar kepentingan China,” kata Biden dalam sambutannya yang disampaikan melalui serangkaian umpan resmi acara tersebut.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, termasuk wilayah di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina, Brunei, Malaysia, dan Vietnam. Mereka juga mengklaim wilayah di Laut China Timur yang diperebutkan oleh Jepang dan Taiwan. China juga memandang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya sendiri.
Xi keberatan dengan pengelompokan Quad, melihatnya sebagai upaya untuk mengepung Beijing dan meningkatkan konflik.
Para analis mengatakan inisiatif keamanan maritim baru akan mengirimkan pesan kepada Beijing. Mereka mengatakan hal ini juga mewakili pergeseran penekanan aktivitas Quad ke masalah keamanan, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran mengenai niat China.
Para pemimpin juga meningkatkan upaya untuk menyediakan teknologi penting dan keamanan, termasuk jaringan akses radio terbuka baru, ke Kepulauan Pasifik dan Asia Tenggara, wilayah yang persaingannya ketat dengan China.
BACA JUGA: Amerika Serikat Perkuat Aliansi Indo-PasifikInisiatif kesehatan yang dilakukan oleh para pemimpin bertujuan untuk memerangi kanker serviks, kata para pejabat.
Lisa Curtis, pakar kebijakan Asia di Center for a New American Security, dan mantan pejabat pemerintah, mengatakan India, yang bukan bagian dari aliansi militer mana pun, khawatir dengan persepsi bahwa Quad dapat memiliterisasi Indo-Pasifik.
“Namun, saya pikir agresi maritim China baru-baru ini dapat mengubah sikap India dan dapat mendorong India untuk menjadi lebih terbuka terhadap gagasan kerja sama keamanan Quad,” katanya.
Para analis dan pejabat mengatakan Biden yang menjadi tuan rumah Quad adalah bagian dari upaya untuk melembagakan badan tersebut menjelang berakhirnya masa jabatannya jabatannya dan Kishida, yang akan mengundurkan diri setelah pemilihan kepemimpinan minggu depan dan pemilihan umum di Australia pada tahun depan. [ft/ah]