Bar, restoran, toko, dan tempat hiburan di seluruh Provinsi Quebec, Kanada, akan diminta beroperasi pada kapasitas 50% mulai Senin (20/12) karena lonjakan kasus varian baru virus corona, omicron.
Aturan itu diumumkan pada Kamis (16/12) oleh Perdana Menteri Quebec François Legault sebagai bagian dari rangkaian baru pembatasan pandemi setelah perkiraan bahwa rumah sakit di provinsi itu bisa mencapai kapasitas untuk pasien COVID-19 dalam beberapa minggu. Quebec melaporkan 2.736 kasus baru virus corona dalam 24 jam sebelumnya - jumlah harian tertinggi sejak 8 Januari. Legault mengatakan pejabat kesehatan memperkirakan akan mengumumkan 3.700 penularan baru pada Jumat.
Selain membatasi kapasitas untuk toko-toko ritel, Quebec juga mengharuskan gereja dan tempat ibadah lainnya mengurangi setengah kapasitas. Jemaah akan diminta menunjukkan bukti vaksinasi untuk masuk.
"Untuk sekolah, memakai masker akan menjadi wajib dalam ruang kelas. Sekolah dasar akan dibuka kembali pada tanggal yang sama seperti yang direncanakan dan sekolah menengah akan dibuka kembali untuk kelas tatap muka pada 10 Januari," kata Legault.
Pesta di tempat kerja sekarang dilarang, begitu pula berdansa dan bernyanyi karaoke di dalam bar, kelab, dan restoran. Perdana menteri juga membatalkan keputusan untuk mengizinkan pertemuan pribadi dalam ruang yang lebih besar menjelang Natal, hanya boleh maksimal 10 orang, bukannya menaikkannya menjadi 20 pada 23 Desember.
BACA JUGA: Kanada Sarankan Tidak ke Luar Negeri di Tengah Kasus OmicronLegault menolak untuk mengesampingkan pemberlakuan kembali jam malam. Quebec memberlakukan jam malam dari Januari hingga Mei.
Tim hoki es profesional Montreal Canadiens mengumumkan bahwa atas permintaan pejabat kesehatan Quebec, pertandingan Liga Hoki Nasional mereka melawan Philadelphia Flyers akan berlangsung tanpa penonton. [ka/uh]