Alat cukur elektrik terus menggerus lebatnya rambut sekelompok orang di Manahan Solo, Minggu sore (20/10). Mereka adalah para relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Salah satu relawan yang mengikuti aksi cukur gundul massal, Marjono, mengatakan rambutnya yang lebat dan beruban rela digunduli untuk menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Marjono berharap kondisi Indonesia akan lebih baik di pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
"Saya ikut aksi cukur gundul ini sebagai bentuk ungkapan syukur saya pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hari ini. Ya tadi rambut saya dicukur sampai habis butuh waktu 10 menit. Saya cukur gundul bersama teman-teman lainnya. Semoga di pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'rif Amin, Indonesia lebih baik, lebih maju. Selamat bekerja Presiden dan Wapres," kata Marjono.
Ada sekitar 20an warga yang rela rambutnya dicukur gundul. Tak hanya aksi cukur gundul, rangkaian Tasyakuran pelantikan Presiden dan Wapres tersebut juga diisi berbagai pentas seni berbagai daerah di Indonesia, antara lain Reog Ponorogo, Jatilan, dan berbagai lagu daerah. Tak jauh dari lokasi ini, sekelompok warga memilih menggelar nknton bareng proses pelantikan Presiden dan Wapres melalui tayangan layar kaca yang disiarkan secara langsung.
Sementara Kamis (17/10), Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta KAGAMA yang berada di Solo juga menggelar aksi doa. Selain itu mereka juga membagi 7 nasi tumpeng pada ratusan tukang becak, pedagang, pembeli, hingga buruh angkut di sekitar Pasar Gedhe Harjonagoro Solo. Juru bicara aksi tersebut, Titik Marminah, mengungkapkan aksi tersebut sebagai bentuk dukungan dan doa untuk Presiden Jokowi yang juga lulusan UGM Yogyakarta.
"Kita dari KAGAMA menggelar umbul donga dan tumpengan. Ada 7 nasi tumpeng yang kita bagikan ke masyarakat. Tumpeng itu kan bentuk sarana untuk berdoa bagi tradisi masyarakat Jawa, semoga di pemerintahan Presiden Jokowi di periode ke dua ini akan membuat negara ini semakin maju ekonominya, unggul masyarakatnya," kata Titik.
Di tempat terpisah, Pemerintah Kota Solo memilih menggelar doa bersama lintas agama di rumah dinas Walikota Solo, Sabtu malam (19/10). Doa itu dilakukan oleh Walikota Solo, Hadi Rudyatmo, bersama para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Sementara itu, aksi berbeda dilakukan Teguh Prasojo, warga Manahan Solo, Jumat (18/10). Selama 3 hari dirinya bersama dua orang seniman lain menggambar mural berwajah Jokowi-Ma'ruf Amin di dinding kampungnya.
Your browser doesn’t support HTML5
"Kami dari seniman membuat mural Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin yang dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. Kreasi ini yang bisa kami lakukan untuk menyambut pelantikan kedua tokoh tersebut. Kami juga membuat mural wajah para mantan Presiden lainnya. Anak-anak dan warga di kampung ini bisa mengenal para tokoh itu dan sejarah Indonesia," kata Teguh.
Coretan kuas dan pewarna menghiasi dinding di tepi jalan sempit kampung itu. Tak hanya mural wajah Jokowi- Ma'ruf, sejumlah seniman itu juga menggambar deretan wajah para mantan Presiden Indonesia.
Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Kepolisian dan Walikota Solo melarang euforia warga dengan mengerahkan massa menyambut moment tersebut. Polresta dan Pemkot Solo berharap masyarakat menggelar kegiatan secara sederhana, tanpa konvoi massa yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Pekan lalu, hasil penangkapan dan pemeriksaan sekitar 40an terduga teroris di berbagai daerah, termasuk di Jawa tengah dan Jawa barat, ada indikasi aksi teror dengan sasaran Yogyakarta dan Solo.[ys/em]