Rakyat Australia Didesak Gunakan Aplikasi Pelacak Positif Corona

Aplikasi "TraceTogether" untuk membantu mendeteksi penyebaran baru virus corona. (Foto: Catherine LAI / AFP)

Warga Australia didesak untuk memasang aplikasi kontroversial di ponsel yang akan melacak pergerakan mereka, sementara sejumlah pejabat tinggi negara itu memperingatkan, Jumat, bahwa kehidupan rakyat akan terkungkung untuk satu tahun lagi karena wabah virus corona.

PM Scott Morrison mengatakan mengunduh piranti lunak ponsel pintar itu - yang dikecam kelompok-kelompok advokasi kebebasan sipil sebagai invasi terhadap privasi - pada awalnya bersifat sukarela. Namun, ia menolak untuk menghapus kemungkinan mewajibkan penggunaan aplikasi yang disebut "TraceTogether" itu.

Morrison mengatakan, kemampuan mendeteksi potensi penyebaran baru virus corona merupakan bagian penting dalam memberi para pejabat keyakinan untuk mulai melonggarkan kebijakan social distancing.

“Saya menyerukan warga Australia untuk mengunduhnya, semata untuk pengabdian nasional,” kata Morrison kepada stasiun radio Triple M. "Ini merupakan hal yang tidak biasa pada situasi normal, tapi ini situasi yang tidak normal. Jika Anda mengunduhnya, Anda menyelamatkan nyawa orang lain.”

BACA JUGA: Australia Evaluasi Pembatasan terkait COVID-19, Namun akan Pertahankan Lockdown

Pemerintah berencana akan merilis apikasi itu dalam waktu dua pekan setelah menuntaskan masalah-masalah hukum terkait privasi, kata Morrison.

Australia sejauh ini berhasil menghindari tingginya angka korban tewas akibat Covid-19 setelah menutup perbatasan-perbatasannya dan memberlakukan pembatasan-pembatasan ruang gerak publik.

Persentase laju pertambahan kasus baru virus corona per pekan di negara itu di bawah 10%, atau kurang dari 50 kasus, dari 25% pada pekan-pekansebelumnya. Hingga Jumat, negara itu memiliki 6.522 kasus dan 65 kematian.

Aplikasi TraceTogether telah diperkenalkan di Singapura. Namun sejauh ini, kurang dari 20 persen penduduk di negara kecil itu yang menggunakannya. [ab/uh]