Para pemilih di Ghana pergi ke TPS-TPS untuk memilih presiden baru dan parlemen untuk memimpin salah satu demokrasi paling stabil di Afrika, Jum'at (7/12).
Persaingan ketat diperkirakan akan terjadi antara Presiden John Dramani Mahama dan penantang utamanya Nana Akufo-Addo. Namun para pengamat mengatakan kehadiran enam kandidat presiden lainnya dapat menyebabkan dilakukannya pemilihan putaran kedua jika tidak seorangpun memperoleh suara mayoritas.
Presiden Mahama dari Kongres Demokrasi Nasional (NDC) memegang kekuasaan bulan Juli setelah pendahulunya John Atta Mills meninggal dunia karena sakit. Presiden berusia 54 tahun itu telah berjanji akan menciptakan kemakmuran dengan investasi besar dalam infrastruktur.
Penantangnya Akufo-Addo telah berkampanye dengan janji untuk menyediakan pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah gratis. Anggota Partai Patriotik Baru berusia 68 tahun itu kalah tipis melawan mendiang Presiden Mills tahun 2008.
14 juta pemilih terdaftar di Ghana juga memberi suara untuk memilih 275 anggota parlemen, dimana NDC saat ini memegang suara mayoritas.
Presiden Mahama dari Kongres Demokrasi Nasional (NDC) memegang kekuasaan bulan Juli setelah pendahulunya John Atta Mills meninggal dunia karena sakit. Presiden berusia 54 tahun itu telah berjanji akan menciptakan kemakmuran dengan investasi besar dalam infrastruktur.
Penantangnya Akufo-Addo telah berkampanye dengan janji untuk menyediakan pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah gratis. Anggota Partai Patriotik Baru berusia 68 tahun itu kalah tipis melawan mendiang Presiden Mills tahun 2008.
14 juta pemilih terdaftar di Ghana juga memberi suara untuk memilih 275 anggota parlemen, dimana NDC saat ini memegang suara mayoritas.