Setidaknya 52 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka dalam serangan bom bunuh diri hari Kamis (5/12) terhadap sebuah rumahsakit militer Yaman.
Kerabat mendatangi rumahsakit hari Jumat untuk mengambil jasad keluarga mereka yang tewas dalam serangan teroris di ibukota Yaman, dan mempersiapkan pemakaman.
Setidaknya 52 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka dalam serangan bom bunuh diri hari Kamis terhadap rumahsakit militer Yaman yang berdekatan dengan Kementerian Pertahanan di Sana'a.
Kelompok militan Muslim Al-Qaida di Jazirah Arab mengaku bertanggungjawab atas serangan itu dalam pernyataan yang disampaikan melalui Twitter hari Jumat. Bagian media kelompok itu mengatakan kompleks Kementerian Pertahanan menjadi sasaran karena, seperti dikatakan kelompok tersebut, "mengakomodasi ruang-ruang kendali pesawat tanpa awak dan pakar-pakar Amerika."
Associated Press, mengutip penyidik militer Yaman hari Jumat mengatakan, 12 militan, sebagian dari mereka adalah warga Saudi, bertanggungjawab. Kantor berita itu menyatakan komisi militer Yaman mengeluarkan laporan yang menyatakan korban tewas 56 orang, sedangkan 215 terluka.
Serangan itu digambarkan sebagai dilakukan dalam dua tahap. Pertama, kata laporan itu, penyerang menyamar dengan berseragam militer mengendarai mobil bermuatan bahan peledak masuk ke kompleks itu, meledakkannya, kemudian berpencar dalam dua kelompok. Satu kelompok meledakkan rumahsakit militer sementara kelompok kedua menyerang laboratorium. Keduanya membunuh semua orang yang mereka temui. Itu serangan paling mematikan dalam lebih dari setahun.
Setidaknya 52 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka dalam serangan bom bunuh diri hari Kamis terhadap rumahsakit militer Yaman yang berdekatan dengan Kementerian Pertahanan di Sana'a.
Kelompok militan Muslim Al-Qaida di Jazirah Arab mengaku bertanggungjawab atas serangan itu dalam pernyataan yang disampaikan melalui Twitter hari Jumat. Bagian media kelompok itu mengatakan kompleks Kementerian Pertahanan menjadi sasaran karena, seperti dikatakan kelompok tersebut, "mengakomodasi ruang-ruang kendali pesawat tanpa awak dan pakar-pakar Amerika."
Associated Press, mengutip penyidik militer Yaman hari Jumat mengatakan, 12 militan, sebagian dari mereka adalah warga Saudi, bertanggungjawab. Kantor berita itu menyatakan komisi militer Yaman mengeluarkan laporan yang menyatakan korban tewas 56 orang, sedangkan 215 terluka.
Serangan itu digambarkan sebagai dilakukan dalam dua tahap. Pertama, kata laporan itu, penyerang menyamar dengan berseragam militer mengendarai mobil bermuatan bahan peledak masuk ke kompleks itu, meledakkannya, kemudian berpencar dalam dua kelompok. Satu kelompok meledakkan rumahsakit militer sementara kelompok kedua menyerang laboratorium. Keduanya membunuh semua orang yang mereka temui. Itu serangan paling mematikan dalam lebih dari setahun.