Ramadan adalah bulan ketika keluarga berkumpul. Berpuasa bersama, berbuka juga bersama-sama. Tetapi warga lansia Maroko yang tinggal di panti lansia Ryad Al Moussinine di Oujda, tidak memiliki siapa-siapa, selain sesama penghuni panti tersebut.
Setiap malam, penghuni panti tersebut, 80 lelaki dan perempuan, berkumpul dan menikmati iftar.
"Ramadan ini, kami berusaha sedapat mungkin melipatgandakan upaya untuk para warga lansia ini. Kami mencoba menciptakan suasana seperti di tempat mereka pernah tinggal sebelum pandemi, khususnya sewaktu iftar. Kami berusaha membuat mereka merasakan ini adalah suasana kekeluargaan,” kata Direktur panti Ryad Al Moussinine, Belkassem Mziraa.
Sebagian besar penghuni tidak dapat lagi diurus oleh keluarga mereka yang mengalami masalah finansial.
Your browser doesn’t support HTML5
Sebagian lagi datang ke panti ini karena mereka kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan atau dukungan untuk membayar sewa rumah.
"Karena virus coronalah saya berada di sini. Kalau saja saya punya pekerjaan, sebagai tukang kayu, saya tidak akan pernah datang ke sini. Saya punya pekerjaan dan punya pegawai, tetapi semuanya ditutup dan diblokir, itu sebabnya saya datang ke sini. Mereka menerima saya di sini karena usia saya. Ramadan yang lalu sangat sulit bagi saya, saya merindukan anak-anak lelaki saya. Tetapi tahun ini lebih baik, saya mulai beradaptasi di sini,” kata salah seorang penghuni panti, Jilali Lemrini.
Beberapa penghuni dikunjungi oleh keluarga mereka, kadang-kadang satu atau dua kali dalam setahun, kata direktur panti itu.
"Di panti ini, kami dalam keadaan baik-baik saja, mereka merawat kami, tetapi terlepas dari itu, saya rindu keluarga saya. Ramadan Karim,” jelas seorang penghuni lainnya, Fatima Lhadi.
"Alhamdulillah, saya melewatkan Ramadan dengan sangat baik. Saya ke dapur, membantu mereka dan bekerja bersama mereka. Suasana di sini menyenangkan dan kami menikmatinya,” kata Aicha Amine, penghuni panti Ryad Al Moussinine.
"Tim medis di Ryad Al Moussinine memastikan bahwa mereka yang menderita penyakit kronis tidak berpuasa," kata Khadija Bssiti, anggota staf medis panti lansia tersebut.
"Kami selalu benar-benar melakukan pemeriksaan bagi para penghuni lansia ini, khususnya selama Ramadan. Kami mengukur tekanan darah dan kadar gula darah karena ada banyak penderita diabeles di sini. Kami juga menyarankan mereka agar minum lebih banyak air untuk menghindari dehidrasi dan tentu saja, kami mencegah pasien penyakit kronis agar tidak berpuasa,” imbuhnya.
Menurut Komisi Tinggi Perencanaan di Maroko, jumlah warga berusia 60 tahun ke atas pada tahun 2020 sekitar 4,2 juta orang.
Ryad Al Moussinine dibangun pada tahun 2013 oleh Badan Amal Islam Oujda. [uh/ab]