Ratusan anggota ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Tolak Kedzaliman (ATK) Facebook berdemo Jumat (12/1) di depan kantor Facebook di Jakarta. Mereka menuduh raksasa sosial media itu melakukan diskriminasi karena memblokir sebagian halaman milik kelompok-kelompok garis-keras karena dituduh menyebarkan ujaran kebencian.
Pengunjuk rasa itu banyak yang berpakaian warna putih termasuk para anggota Front Pembela Islam (FPI) berpawai dari Masjid ke kantor Facebook itu. Juru bicara FPI, Slamet Maarif, kepada para wartawan mengatakan aksi protes itu bertujuan “untuk mengingatkan Facebook supaya tetap netral. Banyak akun yang menyebarkan ujaran kebencian tentang Islam dan ulama, yang dibolehkan beroperasi,” kata juru bicara FPI itu.
Facebook mengatakan mereka punya kebijakan untuk menghapus konten yang melanggar standar-standar komunitasnya. Seperti kata seorang wakil perusahaan Facebook yang tidak mau disebut namanya, kepada Reuter mengatakan “standar komunitas kami adalah untuk mencegah organisasi atau perorangan yang menganjurkan ujaran kebencian terhadap pihak-pihak yang berbeda pandangan.”
Seorang juru bicara KOMINFO, Samuel Pangerapan, mengatakan “pihaknya tidak pernah meminta ditutupnya akun FPI.” Sebagian ormas Islam di Indonesia menggunakan sosial media secara luas dan FPI biasanya memiliki 100 akun di Facebook, dan juga di beberapa platform media sosial lannya seperti Twitter.
Aksi protes itu berlangsung damai dan mereka bubar sendiri setelahtak berhasil menemui pihak Facebook. Menurut media Indonesia hampir 1200 personil polisi di datangkan untuk menjaga kantor-kantor di Gedung Capital Place itu, tempat Facebook berkantor. [uh/is]
Sumber: Reuters