Deretan 6 peralatan angkat besi dipakai sekitar belasan atlet penyandang disabilitas, di gedung National Paralimpyc Comitte atau NPC di Solo, Senin (2/4). Para atlet ini berlatih mengangkat beban ratusan kilogram dengan posisi terlentang di bawah arahan para pelatih.
Salah satu atlet peraih medali emas di ASEAN paragames 2017 Malaysia lalu, Siti Mahmudah, mengungkapkan kompetisi semakin berat. Siti optimisitis mampu meraih medali emas di kejuaraan tingkat Asia ini.
“Saya di kelas 79 kilogram untuk angkat besi. Nanti saya tetap di kelas itu, 79 kilogram. Persaingannya ketat dan berat. Nanti di Asian Paragames ya China, Taipei. Kita tetap berdoa dan berusaha supaya menang,” kata Siti Mahmudah.
Latihan demi latihan terus dilakukan para atlet demi meraih kemenangan dan memastikan lagu Indonesia Raya dikumandangkan pada Asia Paragames yang akan digelar akhir tahun ini. Salah satu atlet peraih medali perunggu Paralimpic 2016 di Brazil dan dua medali emas di ASEAN Paragames 2017, Ni Nengah Widiasih, mengatakan ada sejumlah atlet yang menjadi pesaingnya adalah pemegang rekor dunia. Meski begitu, tegas Nengah, dirinya tak gentar dengan prestasi mereka.
“Saya tahu, pesaing atau lawan saya nanti sangat berat, ada dua pemain atau atlet yang luar biasa, keduanya peraih atau pemegangrekor dunia. Jadi saya di sini berusaha semaksimal mungkin. Sekeras mungkin saya latihan, menjaga stamina, supaya nanti di pas pertanidngan saya bisa fight dan memberi medali terbaik, prestasi bagi Indonesia,” kata atlet difabel, Nengah.
Ketua NPC, Senny Marbun, mengungkapkan anggaran pemerintah untuk pelatihan dan fasilitas para atlet sudah diterima dan akan segera digunakan untuk peralatan dan perlengkapan para atlet termasuk ketersediaan kursi roda.
Menurut Senny, sekitar 70 persen dari total anggaran senilai 130 miliar rupiah sudah dicairkan dan bisa digunakan, namun NPC masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah.
“Membelanjakan ini kan tidak bisa sembarangan, harus ada payung hukum yang benar. Ya, kalau bisa tidak usah melalui lelang, karena sistem lelang akan semakin lama prosesnya.kita butuh cepat peralatan dan perlengkapannya agar para atlet bisa menyesuaikan,” kata Senny. Dia memprediksi para atlet akan menerima perlengkapan dan peralatan dalam satu hingga satu setengah bulan ke depan.
“Contohnya, kursi roda. Kan, para atlet butuh menyesuaikan. Tidak seperti baju yang bisa langsung dipilih dan dibeli,” kata Senny.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengecek langsung pelatihan dan fasilitas atlet tersebut. Imam memastikan seluruh anggaran fasilitas hingga bonus bagi para atlet peraih medali sudah disiapkan.
“Indonesia sebagai tuan rumah tentu menjadi modal sangat penting meraih prestasi di Asian Paragames maupun Asian Games 2018 mendatang. Saya sangat optimis sekali kalau Tim Indonesia bisa meraih prestasi terbaik, target di ASEAN Paragames 2017 lalu di Malaysia peringkat dua malah dapat juara umum,” kata Menteri Imam.
Pemerintah juga sudah menyiapkan bonus bagi atlet paragames peraih medali yang setara dan seimbang dengan atlet peraih medali di Asian games nanti, ujar Menteri Imam menambahkan.
Ada 18 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di kejuaraan Aisan Paragames 2018 di Jakarta dan Palembang Oktober 2018 mendatang. Saat ini ratusan atlet paragames sedang menjalani pelatihan nasional (pelatnas) selama 10 bulan sejak awal tahun ini di Solo.
Cabang olahraga ini antara lain, angkat besi, bulutangkis, atletik, renang, dan tenis meja. Indonesia menjadi juara umum di Asean Paragames 2017 lalu di Kuala Lumpur Malaysia dengan total perolehan medali 117 emas, 69 perak, dan 46 perunggu. Indonesia menargetkan masuk 10 besar di ajang Asian Paragames 2018 mendatang.
Your browser doesn’t support HTML5