Ratusan orang Iran turun ke jalan-jalan di Masyhad, kota terbesar kedua di negara itu, memprotes kenaikan harga-harga dan mengutuk pemerintah pada Kamis (28/12).Polisi menangkap beberapa pendemo.
Video yang dipasang di Internetmenunjukkan para pemrotes meneriakkan kata-kata "matilah Presiden Hassan Rouhani" dan "matilah diktator." Polisi tampak membubarkan massa dengan meriam air dan gas air mata.
Kantor berita semi resmi Ilna melaporkan demonstrasi di kota lain, termasuk Neyshabour, Kashmar, Yazd dan Shahroud.
Gubernur Masyhad, Mohammad Rahim Norouzian, mengatakan kepada kantor berita pemerintah, IRNA, bahwa ada demonstrasi ilegal menentang harga- harga tinggi di kota itu. Tetapi dia mengatakan, polisi mengatasinya dengan "toleransi yang besar" dan hanya menangkap orang-orang yang bermaksud akan menghancurkan hak milik umum.
Para pemrotes juga meneriakkan kata-kata "Tinggalkan Suriah, pikirkan kita" yang merujuk pada keterlibatan Teheran dalam perang saudara di Suriah.
Iran telah mengerahkan pasukan untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan memberi rezim tersebut bantuan uang, sedang ekonomi Iran menderita dan pengangguran meningkat.
Jumlah pengangguran di Iran meningkat menjadi 3,2 juta dari populasi yang berjumlah 80 juta, meningkat 1,4 persen dari tahun lalu. Harga–harga beberapa bahan pangan pokok, termasuk telur, meningkat sampai 40 persen dalam beberapa hari terakhir.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga mengritik pemerintahan Rouhani karena caranya menangani ekonomi. Rabu (27/12), dia mengatakan negara itu sedang berjuang menentang "harga-harga tinggi, inflasi dan resesi," dan meminta para pejabat untuk menyelesaikan masalah tersebut. [sp/ii]