Ratusan orang, pada Minggu (21/4), berbaris melalui Kota Agadez di Niger utara, menuntut keluarnya pasukan AS dari pangkalan militer di wilayah tersebut. Aksi itu terjadi sehari setelah sejumlah sumber mengatakan kesepakatan telah dicapai antara Niamey dan Washington untuk memulai penarikan pasukan tersebut.
Terdapat sekitar 1.000 tentara AS di Niger pada tahun lalu. Militer AS beroperasi di dua pangkalan, termasuk pangkalan drone yang dikenal sebagai Pangkalan Udara 201 yang dibangun di dekat Agadez di Niger tengah dengan biaya lebih dari US$100 juta. Sejak 2018, pangkalan itu telah digunakan untuk menarget militan ISIS dan Jama'at Nusrat al-Islam wal Muslimeen, afiliasi Al Qaeda, di wilayah Sahel.
BACA JUGA: Sumber: AS Berencana Tarik Pasukan dari NigerPada tahun lalu, tentara Niger merebut kekuasaan melalui kudeta, hingga Niger menjadi mitra keamanan utama AS dan Prancis. Tetapi pemerintah baru bersama junta di negara tetangga, Mali dan Burkina Faso, mengakhiri perjanjian militer tersebut, keluar dari blok politik dan ekonomi regional ECOWAS, dan membina hubungan yang lebih erat dengan Rusia.
Sejumlah sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Jumat (19/4), bahwa dalam beberapa hari mendatang, akan ada perbincangan mengenai cara menarik pasukan itu, tetapi hubungan diplomatik dan ekonomi antara AS dan Niger akan berlanjut. [ka/jm]