Ratusan petani pada Kamis (14/3) berkumpul di Ibu Kota India, New Delhi, untuk menghadiri pertemuan besar yang diselenggarakan oleh serikat petani terkemuka, Sanyukt Kisan Morcha, guna memajukan tuntutan mereka mengenai harga dasar untuk hasil pertanian mereka.
Polisi Delhi memasang barikade, meningkatkan keamanan dan memperingatkan tentang kemacetan lalu lintas.
Para petani yang berunjuk rasa itu memulai pawai Delhi Chalo (Ayo pergi ke Delhi) bulan lalu untuk menuntut jaminan harga yang lebih tinggi untuk hasil panen mereka tetapi kemudian dihentikan oleh polisi yang bersenjatakan gas air mata dan meriam air sekitar 200 kilometer sebelah utara ibu kota, di mana mereka masih berkemah.
Darshan Pal, seorang anggota Komite Serikat Pekerja mengatakan, “Orang-orang berkumpul terutama berasal dari tiga negara bagian, Punjab, Haryana dan Uttar Pradesh. Para petani dari daerah-daerah lain di negara ini akan bergabung secara simbolis. Melalui pertemuan ini, kami ingin menunjukkan kepada pihak yang berwenang, pemerintah, bahwa kami tidak jauh lagi dari tujuan kami. Kami dapat mengepung Delhi kapan pun kami mau dan serikat petani kami Sanyukt Kisan Morcha (SKM) memiliki kekuatan untuk melakukan itu.”
Para petani mengatakan sedikitnya satu pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan dengan polisi dan puluhan lainnya cedera. Protes ini berlangsung beberapa pekan sebelum pemilihan nasional yang dijadwalkan Mei mendatang, di mana PM Narendra Modi mengincar masa jabatan ketiga.
Protes serupa selama setahun, dua tahun silam, telah memaksa Modi untuk mencabut beberapa UU reformasi pertanian, yang merupakan kekalahan politik terbesarnya. [uh/ab]