Ratusan orang berkumpul hari Kamis (31/10) di Istanbul untuk memrotes penangkapan dan pemecatan wali kota dari partai oposisi utama di Turki. Ia diduga terkait dengan kelompok militan Kurdi yang dilarang.
Ahmet Ozer, Wali kota distrik Esenyurt di Istanbul dan anggota Partai Rakyat Republik, atau CHP, ditahan hari Rabu oleh polisi anti-teroris atas dugaan memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK.
Pemerintah Turki pada hari Kamis mengganti Ozer dengan wakil gubernur Istanbul, sebuah tindakan yang digambarkan oleh pemimpin CHP, Ozgur Ozel dan politisi lainnya sebagai sebuah "kudeta."
Penangkapan wali kota itu terjadi ketika Turki sedang membahas proses perdamaian sementara, untuk mengakhiri konflik 40 tahun antara PKK dan negara Turki yang telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas.
BACA JUGA: Ketidakstabilan di Timur Tengah Meningkat, Turki Ingin Akhiri Konflik dengan PKK KurdiPara pengunjuk rasa memenuhi lapangan di Esenyurt setelah pemerintah melarang unjuk rasa di luar gedung kota madya. Beberapa di antaranya membawa spanduk bertuliskan: "Kami ingin Wali kota terpilih, bukan yang ditunjuk".
Para demonstran juga menyerukan pengunduran diri Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Politisi dan anggota gerakan pro-Kurdi Turki sering menjadi sasaran karena dugaan terkait dengan PKK, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Para legislator telah dicopot dari kedudukan mereka di parlemen dan para wali kota dicopot dari jabatan mereka. Sejak tahun 2016, beberapa anggota parlemen serta ribuan anggota partai dipenjara atas tuduhan terkait teror. [ps/lt]