Raul Castro Puji Obama, Minta Maaf atas Emosi Terhadap Kebijakan AS

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro bertemu di sela-sela KTT negara-negara Amerika di Panama City (11/4). (AP/Pablo Martinez Monsivais)

Castro menyebut Obama “laki-laki jujur” dan membebaskannya dari tanggung jawab embargo AS terhadap Kuba yang berlangsung lama dan berbagai tindakan lain yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Amerika di Panama dimulai Sabtu (11/4), dengan Presiden Kuba Raul Castro memberikan pujian yang tidak terduga kepada Presiden AS Barack Obama.

Setelah menyampaikan sejarah yang panjang akan ketidaksukaan Kuba terhadap AS, Castro kemudian meminta maaf kepada pemimpin AS itu, menyebutnya seorang “laki-laki jujur” dan membebaskannya dari tanggung jawab embargo AS terhadap Kuba yang berlangsung lama dan berbagai tindakan lain yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

“Saya meminta maaf kepada Presiden Obama dan kepada orang-orang lain yang menghadiri konferensi ini karena mengekspresikan diri saya seperti itu,” katanya.

“Saya telah memberitahu Presiden Obama secara langsung bahwa saya emosional apabila membicarakan tentang revolusi ini. Saya minta maaf karena Presiden Obama tidak bertanggungjawab atas hal ini.”

Pernyataan Presiden Castro itu disampaikan ketika kedua pemimpin itu hendak mencatat sejarah dengan bertemu di sela-sela KTT itu.

Berbicara di KTT itu sebelum Castro, Presiden Obama mengatakan terjalinnya kembali ikatan diplomatik dengan Kuba akan memperbesar peluang bagi negara pulau itu, AS dan lainnya.

“Pergeseran kebijakan AS ini merupakan kemajuan bagi seluruh kawasan kita,” katanya.