Reaksi Dunia Terhadap Pemilu AS

Oh Se-hyek, warga Korea Utara di pengasingan, mengatakan "Sulit memilih kandidat yang disukai. Tapi sepertinya langkah yang tepat melaksanakan kebijakan secara konsisten di bawah Obama, terutama terhadap Korea Utara." (Y. Kim/VOA) 

Kim Su-yeon, mahasiswa hubungan internasional di Hankuk University, Korea Selatan mengatakan, "Saya memilih Obama secara virtual karena kebijakannya sesuai dengan ketertarikan dan sikap politik pribadi saya." (Y. Kim/VOA)

Tony Guzman, 31, mencoblos lebih awal di California sebelum pergi ke Manila, Filipina. Ia memilih Obama karena "rencana ekonominya jauh lebih masuk akal" dan ia menyukai sikapnya dalam isu-isu sosial. (S. Orendain/VOA)

Derek Obryan, 21, mahasiswa Filipina keturunan Amerika mengatakan ia menyukai Obama karena "ia berusaha mengubah dan memberikan contoh yang berbeda untuk dunia." (S. Orendain/VOA)

Jane Lien, warga Amerika keturunan Taiwan dan sukarelawan Korps Perdamaian di Filipina, memilih Obama karena "sulit membayangkan negara kami dipimpin Romney." (S. Orendain/VOA)

Fadli Zon, wakil ketua Partai Gerindra di Indonesia, mengatakan "bersama Obama ada sebuah sentimen. Saya dapat melihat perubahan opini antara pemerintahan Bush dan Obama." (S. Schonhardt/VOA)

Ima Abdulrahim, direktur eksekutif Habibie Center di Indonesia, mengatakan "kemenangan Obama lebih baik untuk Asia." (S. Schondart/VOA)

Mohammad Ashraf Kashawaz, seorang penyanyi di Kabul, Afghanistan mengatakan "saya menyukai Obama. Ia tahu ia melayani negaranya. Dan ia tidak hanya memikirkan negaranya, tapi juga memikirkan Afghanistan." (S. Behn/VOA)

Mohamed Abu Roob, ahli optik dari Kota Tua di Jerusalem mengatakan bangsa Palestina merasa termotivasi pada masa jabatan pertama Obama dan berpikir ia akan melakukan sesuatu untuk konflik Palestina-Israel, namun tidak pernah terjadi apa-apa. (S. Bobb/VOA)

Ruth Harif, seorang ibu rumah tangga di Israel, mengatakan bahwa pemilu AS merupakan "tragedi. Sungguh sebuah tragedi. Saya punya dua anak perempuan dan dua cucu laki-laki tinggal di Amerika dan saya selalu mengikuti dengan seksama apa yang dilakukan Obama." (S. Bobb/VOA)

Charles Ngigi, seorang uskup di Nairobi, Kenya, mengucapkan selamat pada Amerika karena menunjukkan kedewasaan dalam demokrasi. "Pihak yang kalah dengan segera menerimanya, sehingga membawa kedamaian." (G. Joselow/VOA)

Daniel Orenge, seorang pengacara di Nairobi berharap Obama akan segera berkunjung lagi ke Kenya. (G. Joselow)

Farouk Abou el Gheit, petugas farmasi di Kairo, mengatakan "Obama memberikan pidato yang sangat bagus waktu datang ke Kairo, tapi pelaksanaannya nol." (Y. Weeks/VOA)

Wahid Ahmed Fouad, pelayan toko di Kairo, mengatakan, "Untuk skala tertentu, ia telah mengakhiri terorisme di dunia Arab." (Y. Weeks/VOA)

Mervat Mohammed, ibu rumah tangga di Kairo, mengatakan "Obama berhubungan dengan Arab dan Muslim dengan rasa hormat." (Y. Weeks/VOA)

Mahmoud, penjaga pintu di Kairo, mengatakan "Obama dapat membantu Mesir. Ia seorang pria yang baik, dan bangsa Mesir menyukainya. Ia dicintai di Kairo." (Y. Weeks/VOA)