Para analis mengatakan, reformasi undang-undang imigrasi negara itu terancam gagal setelah kekalahan mengejutkan seorang legislator utama dalam pemilu primer Partai Republik.
Pemimpin mayoritas DPR yang dikontrol Republik, anggota Kongres Eric Cantor, telah mendukung legislasi yang memungkinkan anak-anak imigran ilegal untuk tetap tinggal di Amerika dan akhirnya menjadi warga negara.
Namun, ia dikalahkan Selasa malam oleh pesaingnya yang kurang dikenal, David Brat, seorang dosen yang menilai pandangan imigrasi Cantor pada akhirnya akan memberikan pengampunan kepada para pelanggar hukum yang memasuki Amerika secara ilegal.
Brat menyatakan dirinya lebih konservatif dari Cantor dalam segala hal, meskipun Cantor dianggap di Washington sebagai oponen konservatif keras Presiden Amerika Barack Obama.
Para anggota partai Republik yang konservatif di Amerika telah menyerang reformasi imigrasi yang didukung Obama, seorang Demokrat. Senat tahun lalu menyetujui perombakan imigrasi secara komprehensif, namun proposal itu terjegal di DPR.
Meski Demikian, ada tanda-tanda, pemungutan suara untuk legislasi itu akan dilangsungkan dua bulan mendatang. Tapi, para analis mengatakan, dengan kekalahan Cantor, para legislator konservatif hampir pasti akan lebih kokoh menentang perubahan-perubahan yang akan memberi status kewarganegaraan kepada sekitar 11 juta imigran yang tinggal di Amerika secara ilegal.
Kebijakan imigrasi sangat diperdebatkan di Amerika. Terpilihnya kembali Presiden Obama tahun 2012 sebagian diperkirakan karena menguatnya dukungan pemilih Hispanik dan dukungan mereka bagi Partai Demokrat bisa menjadi krusial dalam pemilu-pemilu nasional di masa mendatang.
Tetapi mayoritas kaum konservatif di Partai Republik menuntut Amerika terlebih dulu mengamankan perbatasan dengan Meksiko guna mencegah masuknya imigran sebelum melakukan perubahan kebijakan imigrasi yang lebih luas.
Namun, ia dikalahkan Selasa malam oleh pesaingnya yang kurang dikenal, David Brat, seorang dosen yang menilai pandangan imigrasi Cantor pada akhirnya akan memberikan pengampunan kepada para pelanggar hukum yang memasuki Amerika secara ilegal.
Brat menyatakan dirinya lebih konservatif dari Cantor dalam segala hal, meskipun Cantor dianggap di Washington sebagai oponen konservatif keras Presiden Amerika Barack Obama.
Para anggota partai Republik yang konservatif di Amerika telah menyerang reformasi imigrasi yang didukung Obama, seorang Demokrat. Senat tahun lalu menyetujui perombakan imigrasi secara komprehensif, namun proposal itu terjegal di DPR.
Meski Demikian, ada tanda-tanda, pemungutan suara untuk legislasi itu akan dilangsungkan dua bulan mendatang. Tapi, para analis mengatakan, dengan kekalahan Cantor, para legislator konservatif hampir pasti akan lebih kokoh menentang perubahan-perubahan yang akan memberi status kewarganegaraan kepada sekitar 11 juta imigran yang tinggal di Amerika secara ilegal.
Kebijakan imigrasi sangat diperdebatkan di Amerika. Terpilihnya kembali Presiden Obama tahun 2012 sebagian diperkirakan karena menguatnya dukungan pemilih Hispanik dan dukungan mereka bagi Partai Demokrat bisa menjadi krusial dalam pemilu-pemilu nasional di masa mendatang.
Tetapi mayoritas kaum konservatif di Partai Republik menuntut Amerika terlebih dulu mengamankan perbatasan dengan Meksiko guna mencegah masuknya imigran sebelum melakukan perubahan kebijakan imigrasi yang lebih luas.