Rekan-rekan Berghdal Katakan Ia Sengaja Tinggalkan Posko

Sersan Bowe Bergdahl dilaporkan merasa kecewa dengan perang AS di Afghanistan (foto: dok).

Tentara AS yang berdinas bersama Sersan Bowe Bergdahl mengatakan ia dengan kesadarannya sendiri meninggalkan posko setelah kecewa dengan perang AS di Afghanistan.
Pejabat-pejabat Amerika membela pertukaran tahanan Taliban dengan imbalan pembebasan seorang tahanan perang Amerika di Afghanistan, tetapi mereka yang berdinas bersama Sersan Bowe Bergdahl mengatakan ia dengan kesadarannya sendiri meninggalkan posko di mana ia berdinas, setelah kecewa dengan perang Amerika di Afghanistan.

Personil militer yang mengenal Bergdahl – yang ketika itu berusia 23 tahun – ketika hilang hampir lima tahun lalu mengatakan ketika sedang bertugas, Bergdahl meninggalkan senjatanya dan meninggalkan poskonya. Beberapa personil lain mengatakan Bergdahl seharusnya diinterogasi atas tindakannya itu.

Bergdahl ditangkap gerilyawan Taliban bulan Juni 2009 dan ditahan hingga Amerika berhasil mencapai kesepakatan pembebasannya hari Sabtu (31/5) lalu dengan syarat pembebasan lima tersangka teroris Taliban yang selama ini ditahan di Teluk Guantanamo Kuba.

Beberapa pejabat militer memastikan kepada dua kantor berita bahwa Bergdahl meninggalkan unitnya secara sukarela tetapi mereka tidak tahu apa alasannya. Bergdahl kini sedang menjalani uji kesehatan di Jerman sebelum kembali ke Amerika untuk memberi penjelasan singkat dan reuni dengan keluarganya.

Tentara Amerika yang meninggalkan pos tanpa ijin dapat menghadapi tuntutan-tuntutan serius antara lain desersi atau cuti di luar tanggungan. Tetapi beberapa pejabat Amerika mengatakan tampaknya hal itu tidak akan diberlakukan pada kasus Bergdahl, yang berada dalam tahanan Taliban selama lima tahun.

Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel mengatakan kesehatan Bergdahl merupakan hal terpenting saat ini dan pertanyaan-pertanyaan tentang sebab-sebab hilang dapat ditunda.

Majalah “Rolling Stone” dalam liputan tentang kasus Bergdahl tahun 2012 menulis tentara itu telah mengirim email kepada kedua orang tuanya di Idaho beberapa saat sebelum menghilang, yang menunjukkan bahwa ia telah menjadi sangat kecewa melihat perang Amerika di Afghanistan. Amerika menginvasi Afghanistan tahun 2001 untuk menghancurkan operasi militer Taliban yang merupakan akar serangan teroris 11 September 2001 yang menewaskan hampir tiga ribu orang.

Bergdahl mengecam beberapa pimpinan unit tentara dan mengatakan perang Amerika itu sesat. Ia menyimpulkan bahwa “ia malu menjadi warga Amerika. Dan posisi prajurit Amerika merupakan kebohongan yang bodoh”.

Tetapi dalam waktu satu bulan, lewat video yang dirilis Taliban tampak Bergdahl duduk di lantai sambil makan dan menyampaikan ketakutannya dalam penahanan itu.

Pejabat-pejabat Amerika belum mengatakan kapan Bergdahl akan kembali ke kediamannya.