Presiden Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) Michel Platini khawatir rekayasa hasil pertandingan dan pasar taruhan menjadi ancaman bagi masa depan sepakbola.
Michel Platini, Presiden Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) mengemukakan hari Senin, rekayasa hasil pertandingan dan pasar taruhan gelap adalah ancaman terhadap masa depan sepakbola.
Meskipun rasisme dan insiden bentrokan antara penonton tidak kurang memprihatinkan, katanya, ketidak-pastian dari satu hasil pertandingan akibat kemungkinan adanya rekayasa dapat mematikan dan melenyapkan kecintaan orang pada pertandingan sepakbola bahkan pada olahraga itu sendiri.
Rasisme dan kekerasan tidak saja menimpa sepakbola tetapi juga publik. Di lain bagian, katanya, UEFA sangat khawatir mengenai rakayasa hasil pertandingan. Platini mengatakan, baginya rekayasa adalah aib. Kalau besok kita menonton pertandingan sepakbola tetapi hari ini sudah mengetahui hasilnya, katanya, sepakbola sudah mati.
Kedua ancaman besar terhadap sepakbola ini sudah lama mengkhawatirkan para pengurus sepakbola yang belum lama ini harus menangani kasus-kasus profil tinggi seperti yang menyebabkan klub Napoli dari Serie-A Italia dikenakan hukuman 2 poin.
Tentang rasisme, Platini memuji tindakan Kevin-Prince Boateng, gelandang klub AC Milan yang meninggalkan lapangan dalam pertandingan bulan ini karena mengalami pelecehan. Tindakan Boateng itu luarbiasa dan senang melihatnya, katanya. Ia bahkan mengucapkan selamat kepada pemain AC Milan.
Ditanya apakah sepakbola bisa dihantui oleh doping mengingat perbuatan pembalap sepeda Lance Armstrong, Platini mengatakan penipuan terorganisir seperti yang dilakukan Armstrong tidak mungkin dapat dilakukan dalam sepakbola.
Meskipun rasisme dan insiden bentrokan antara penonton tidak kurang memprihatinkan, katanya, ketidak-pastian dari satu hasil pertandingan akibat kemungkinan adanya rekayasa dapat mematikan dan melenyapkan kecintaan orang pada pertandingan sepakbola bahkan pada olahraga itu sendiri.
Rasisme dan kekerasan tidak saja menimpa sepakbola tetapi juga publik. Di lain bagian, katanya, UEFA sangat khawatir mengenai rakayasa hasil pertandingan. Platini mengatakan, baginya rekayasa adalah aib. Kalau besok kita menonton pertandingan sepakbola tetapi hari ini sudah mengetahui hasilnya, katanya, sepakbola sudah mati.
Kedua ancaman besar terhadap sepakbola ini sudah lama mengkhawatirkan para pengurus sepakbola yang belum lama ini harus menangani kasus-kasus profil tinggi seperti yang menyebabkan klub Napoli dari Serie-A Italia dikenakan hukuman 2 poin.
Tentang rasisme, Platini memuji tindakan Kevin-Prince Boateng, gelandang klub AC Milan yang meninggalkan lapangan dalam pertandingan bulan ini karena mengalami pelecehan. Tindakan Boateng itu luarbiasa dan senang melihatnya, katanya. Ia bahkan mengucapkan selamat kepada pemain AC Milan.
Ditanya apakah sepakbola bisa dihantui oleh doping mengingat perbuatan pembalap sepeda Lance Armstrong, Platini mengatakan penipuan terorganisir seperti yang dilakukan Armstrong tidak mungkin dapat dilakukan dalam sepakbola.