Gadis remaja umur 13 tahun menceritakan ayahnya menyerahkannya kepada kelompok ekstremis Boko Haram, dan dia disekap setelah menolak meledakkan bom bunuh diri di sebuah pasar di Kano, Nigeria, kota ke-dua terbesar di sebelah utara negeri itu.
Gadis tadi menceritakan dia memberitahu penyekapnya, dia tidak ingin bunuh diri, tetapi membiarkan mereka memasang jaket sarat bahan peledak karena mereka mengancam akan menguburkannya hidup-hidup.
Menurutnya, dia kemudian dibawa ke pasar pakaian di Kano, di mana dua gadis remaja lainnya meledakkan diri. Polisi melaporkan empat orang tewas dalam serangan tanggal 10 Desember itu.
Pihak kepolisian mendatangkan gadis remaja itu untuk berbicara dalam satu jumpa pers, Selasa malam (23/12). Nigeria telah dilanda serangkaian pemboman yang dilakukan oleh gadis-gadis remaja dan wanita-wanita muda.