Remaja yang Rekam Penangkapan Floyd Menangis di Pengadilan

Ken Brown menyaksikan persidangan hari kedua terhadap mantan polisi Derek Chauvin, yang menghadapi tuduhan pembunuhan dalam kasus pembunuhan pria kulit hitam, George Floyd, di Minneapolis, Minnesota, Selasa, 30 Maret 2021. (Foto: Octavio Jones/Reuters)

Seorang remaja Kota Minneapolis yang merekam saat-saat ketika George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika, ditangkap polisi dan kemudian lehernya ditindih dengan lutut oleh seorang polisi kulit putih, menangis di pengadilan ketika diperlihatkan rekaman video itu.

Polisi kulit putih itu belakangan diketahui bernama Derek Chauvin.

Remaja itu menjadi salah satu saksi yang diminta hadir di persidangan pada Selasa (30/3). Video yang diambil gadis itu dengan telpon selulernya menjadi viral dan memicu demonstrasi di seluruh dunia menentang kebrutalan polisi dan diskriminasi rasial.

Tim jaksa memulai kasus mereka dengan memanggil beberapa saksi yang melihat penangkapan Flyod pada 25 Mei 2020 lalu, antara lain seorang petugas layanan darurat 911 di Minneapolis, seorang gadis muda yang bekerja di pom bensin di seberang jalan, dan seorang ahli bela diri yang kebetulan lewat.

Dalam dua hari pertama ini, tim jaksa menunjukkan kepada juri beberapa video yang diambil dari beragam sudut pandang, termasuk video yang diambil seorang remaja. Video yang diambilnya menunjukkan bagaimana salah seorang polisi, yaitu Derek Chauvin, menekan lututnya di leher George Flyod, yang tertelungkup dengan kepala menghadap ke bawah dan kedua tangan diborgol di belakang punggungnya. Chauvin melakukan itu selama sekitar sembilan menit.

Petikan video, yang menurut tim jaksa menunjukkan kekuatan berlebihan itu, menimbulkan kengerian orang-orang di seluruh dunia dan memicu salah satu gerakan demonstrasi terbesar di Amerika dalam puluhan tahun. Demonstrasi ini dipusatkan pada kekerasan polisi secara tidak proporsional terhadap warga kulit hitam Amerika.

Tim pengacara Derek Chauvin mengatakan kliennya mengikuti pelatihan di kepolisian dan tidak bersalah terhadap tuntutan-tuntutan yang diajukan Kejaksaan Minnesota, yaitu pembunuhan tingkat kedua, pembunuhan tingkat ketiga dan pembunuhan tanpa proses hukum dengan tanpa niat jahat. [em/lt]