Sebuah lembaga kajian strategis Amerika mengatakan persiapan Korea Utara untuk peluncuran roket yang direncanakan kemungkinan telah tertunda oleh salju lebat, Jum'at (7/12).
Institut AS-Korea di Universitas John Hopkins mengatakan hari Jumat (7/12) bahwa gambar satelit baru menunjukkan persiapan di stasiun peluncuran satelit Sohai berlangsung lebih lambat daripada yang dilaporkan sebelumnya.
Nick Hansen, seorang pakar analisa gambar, menulis di situs Internet institut itu, 38 North, bahwa gambar-gambar yang diambil hari Selasa (4/12) menunjukkan tidak ada jejak lintasan pada salju yang lebat di tempat peluncuran. Namun, Hansen mengatakan bahwa, meskipun tertunda oleh cuaca, Korea Utara dapat menyelesaikan persiapannya sesuai jadwal.
Gambar satelit baru menunjukkan salju kemungkinan telah menyulitkan persiapan peluncuran roket Korea Utara, tetapi Pyongyang masih bisa melakukan peluncuran pada Senin (10/12).
Laporan media Korea Selatan mengutip sumber-sumber anonim di Seoul sebagai mengatakan, Korea Utara sudah memasang ke tiga tingkat dari roket Unha pada Rabu. Namun salju menghalangi Pyongyang untuk merampungkan pemasangan tersesbut saat itu. Demikian disimpulkan dari gambar dari satelit GeoEye yang diteliti analis dan diberitakan Associated Press. Analisa dan gambar-gambar itu menyajikan sebuah tinjauan terperinci terhadap persiapan peluncuran Korea Utara yang banyak dirahasiakan itu.
PBB, Washington, Seoul dan negaranegara lain mengatakan langkah ini merupakan sebuah uji teknologi bagi sebuah misil yang bisa diarahkan ke Amerika. Persiapan peluncuran ini juga menjadi isu besar karena waktunya bersamaa dengan berbagai peristiwa penting dunia. Baik Jepang maupun Korea selatan tengah melakukan pemilu bulan ini, sementara Presiden Obama akan dilantik untuk masa jabatan keduanya pada Januari.
Korea Utara mengatakan, fihaknya punya hak melaksanakan program antariksa sengan tujuan damai dan akan meluncurkan satelit ke orbit antara Senin dan 22 Desember.
Nick Hansen, seorang pakar analisa gambar, menulis di situs Internet institut itu, 38 North, bahwa gambar-gambar yang diambil hari Selasa (4/12) menunjukkan tidak ada jejak lintasan pada salju yang lebat di tempat peluncuran. Namun, Hansen mengatakan bahwa, meskipun tertunda oleh cuaca, Korea Utara dapat menyelesaikan persiapannya sesuai jadwal.
Gambar satelit baru menunjukkan salju kemungkinan telah menyulitkan persiapan peluncuran roket Korea Utara, tetapi Pyongyang masih bisa melakukan peluncuran pada Senin (10/12).
Laporan media Korea Selatan mengutip sumber-sumber anonim di Seoul sebagai mengatakan, Korea Utara sudah memasang ke tiga tingkat dari roket Unha pada Rabu. Namun salju menghalangi Pyongyang untuk merampungkan pemasangan tersesbut saat itu. Demikian disimpulkan dari gambar dari satelit GeoEye yang diteliti analis dan diberitakan Associated Press. Analisa dan gambar-gambar itu menyajikan sebuah tinjauan terperinci terhadap persiapan peluncuran Korea Utara yang banyak dirahasiakan itu.
PBB, Washington, Seoul dan negaranegara lain mengatakan langkah ini merupakan sebuah uji teknologi bagi sebuah misil yang bisa diarahkan ke Amerika. Persiapan peluncuran ini juga menjadi isu besar karena waktunya bersamaa dengan berbagai peristiwa penting dunia. Baik Jepang maupun Korea selatan tengah melakukan pemilu bulan ini, sementara Presiden Obama akan dilantik untuk masa jabatan keduanya pada Januari.
Korea Utara mengatakan, fihaknya punya hak melaksanakan program antariksa sengan tujuan damai dan akan meluncurkan satelit ke orbit antara Senin dan 22 Desember.