Pertempuran sengit terus berlanjut hari Rabu (11/2) di Ukraina timur sementara para pemimpin Ukraina, Rusia, Perancis dan Jerman bersiap-siap mengadakan KTT mengenai konflik yang sudah menewaskan lebih dari 5.300 orang sejak bulan April lalu.
Menurut pemberontak dan personil darurat sekurangnya dua orang tewas di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak ketika sebuah bom menghantam sebuah stasiun bis. Pejabat militer juga mengatakan serangan-serangan pemberontak dekat Debaltseve telah menewaskan sekurangnya 19 tentara dan mencederai 78 orang lainnya.
Sebelum perundingan hari Rabu di Belarus, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan Ukraina dan Uni Eropa akan menyampaikan “satu suara”. Ia sebelumnya menggambarkan KTT empat negara itu sebagai salah satu kesempatan terakhir untuk mengakhiri perang antara pasukan negaranya dengan separatis pro Rusia.
Poroshenko hari Rabu mengatakan ia tidak akan segan-segan untuk memberlakukan UU Perang di seluruh negara itu jika konflik tersebut meningkat.
Sementara itu, komandan Militer Amerika di Eropa mengatakan pasukan militer Rusia terlibat langsung dalam pertempuran di daerah Debaltseve.
Kantor Berita Reuters melaporkan Letnan Jenderal Ben Hodges dalam kunjungan ke pangkalan NATO di Polandia hari Rabu mengatakan bahwa intervensi langsung militer Rusia di Debaltseve ”sangat jelas” dari jumlah amunisi dan jenis peralatan yang digunakan disana. Ia menambahkan ia khawatir pemberontak yang didukung Rusia akan “mengalihkan perhatian mereka” ke kota pelabuhan Mariupol yang dikuasai Ukraina jika serangan di Debaltseve berhasil.
Hodges juga mengatakan 10 batalion tentara Rusia ditempatkan dekat perbatasan dengan Ukraina.
Gedung Putih hari Selasa mengatakan bahwa Presiden Amerika Barack Obama berbicara di telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mendesaknya agar mendukung sebuah kesepakatan damai dengan Ukraina.