Korea Utara pada Rabu (2/11) menembakkan sedikitnya 18 rudal, termasuk tiga ke arah Korea Selatan. Ini belum pernah terjadi sebelumnya sehingga memicu peringatan kesiagaan di televisi dan sirene serangan udara di sebuah pulau di lepas pantai Korea Selatan.
Salah satu rudal Korea Utara jatuh ke perairan 57 kilometer sebelah timur Sokcho,menurut militer Korea Selatan. Misil lainnya mendarat 167 kilometer dari Kabupaten Ulleung, kawasan pulau berpenduduk jarang di lepas pantai timur Korea Selatan. Rudal ketiga jatuh di perairan internasional hanya 26 kilometer sebelah selatan perbatasan laut de facto kedua Korea, kata para pejabat.
Korea Utara telah menembakkan sekitar 50 rudal balistik tahun ini, angka yang merupakan rekor. Namun, sebelumnya tidak satupun yang diluncurkan ke arah wilayah Korea Selatan dan tidak ada yang mendorong dikeluarkannya peringatan serangan udara bagi masyarakat.
Militer Korea Selatan, yang sebelumnya menjanjikan tanggapan “tegas,” Rabu mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempurnya meluncurkan tiga rudal ke sebelah utara perbatasan laut de facto. Tanggapan ini menunjukkan “kemampuan dan kesiapan Korea Selatan untuk menyerang musuh dengan tepat,” menurut pernyataan dari Kepala Staf Gabungan.
Ini adalah pertama kalinya sejak akhir Perang Korea 1950-1953 bagi kedua negara meluncurkan rudal melewati Garis Batas Utara, kata Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan.
Menanggapi peluncuran rudal Korea Utara, kementerian transportasi Korea Selatan mengatakan menutup beberapa jalur udara di lepas pantai timurnya setidaknya hingga Kamis pagi.
Perkembangan ini lebih jauh meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea, di mana kedua pihak telah meningkatkan unjuk kekuatan militer. Para pejabat AS dan Korea Selatan telah memperingatkan bahwa Korea Utara sedang bersiap melakukan uji coba nuklir lainnya.
BACA JUGA: Korea Utara Tuntut AS dan Korea Selatan Agar Hentikan Latihan Militer GabunganPresiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memerintahkan “langkah-langkah tegas diambil segera untuk memastikan Korea Utara memikul konsekuensi yang jelas” atas provokasi terbarunya, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hama menyebut peluncuran itu “sama sekali tidak dapat diterima.” Para pejabat Tokyo mengatakan mereka telah mengajukan keluhan kepada Korea Utara melalui saluran diplomatik di Beijing.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan peluncuran Korea Utara tidak menjadi ancaman langsung terhadap AS atau sekutu-sekutunya, tetapi komando militer AS itu menyoroti “perilaku ceroboh” Pyongyang.
Dalam penjelasannya, seorang pejabat militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara meluncurkan lebih dari 10 rudal berbagai jenis di kedua sisi Semenanjung Korea. [uh/ab]