Republik, Demokrat Memandang Berbeda Pidato Kenegaraan Trump

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memegang salinan pidato sambil mengamati Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menyampaikannya di hadapan para anggota Kongres AS di Gedung Capitol, Washington, D.C., 4 Februari 2020.

Seperti sudah banyak diperkirakan, para anggota fraksi Republik di Kongres AS menyambut positif pidato kenegaraan Presiden Donad Trump yang membanggakan prestasi ekonomi dan prakarsa-prakarsa kebijakan luar negeri pemerintahannya, sementara banyak anggota fraksi Demokrat mengecamnya.

Tak sedikit anggota fraksi Demokrat menyatakan pidato itu memecah belah dan terfokus pada usaha untuk menyenangkan basis pendukungnya dan kelompok-kelompok yang diklaim Trump membantunya.

Raja Krishnamoorthi, anggota DPR dari fraksi Demokrat yang mewakili Illionis mengatakan, pidato Trump tidak menghadirkan cukup pesan mengenai usaha untuk mempersatukan bangsa. Gerry Connolly yang mewakili Virginia dan dari fraksi yang sama mengatakan, pidato Trump Selasa malam (4/2) merupakan pidato yang paling memecah belah, yang pernah disampaikan seorang presiden di DPR.

"Ia meningkatkan serangannya pada isu-isu yang memecah belah, seperti imigrasi, layanan kesehatan, dan kebijakan pajak. Ia mengeksploitasi orang-orang untuk tujuan politik,” katanya.

BACA JUGA: Pidato Kenegaraan Trump Dibayangi Pemakzulan

Sejumlah anggota fraksi Republik di Kongres yang berbicara kepada VOA, mengungkapkan pandangan berbeda mereka mengenai pidato Trump. Dan Bishop, anggota DPR dari North Carolina mengatakan, Trump berbicara mengenai banyak keberhasilan yang diraih pemerintahannya, dan seharusnya fraksi Demokrat bersedia membantunya meraih keberhasilan.

Anggota DPR dari fraksi Republik lainnya, Jody Hice dari Georgia, mengatakan, pidato Trump membawa pesan persatuan. Pidatonya itu, katanya, membeberkan kemajuan di bidang ekonomi dan militer, yang menjadi kepentingan bersama rakyat Amerika. (ab/uh]