Pada suatu hari yang hangat di Lapangan Foley Manhattan, Mone dan dua puterinya sedang bersiap-siap menyambut Hari Bersyukur dengan memasak dan mengucapkan rasa syukur.
“Saya bersyukur karena untuk pertama kalinya bisa memasak untuk disantap dengan keluarga.”
Seorang tuna wisma bernama Vincent berterima kasih akan kebaikan orang lain kepadanya.
“Saya sedang mengalami krisis dan tidak punya tempat tinggal. Namun, banyak 'malaikat' yang bersedia membantu saya: ada supir bus yang memberi saya tumpangan gratis dan orang-orang yang memberi makanan. Saya mampu bertahan dengan bantuan mereka.”
Ronald, yang bekerja di sebuah rumah singgah, mengucap syukur akan kesehatannya. “Saya berterima kasih kepada dokter karena operasi tulang belakang saya sukses.”
Tidak jauh dari Ronald, ada pengendara sepeda bernama Mike yang juga ingin mensyukuri kehidupannya. “Saya hanya bersyukur karena memiliki pekerjaan. Saya punya sedikit uang dan bisa melakukan apa saja yang saya mau.”
Seorang perempuan bernama Charles mengungkapkan rasa syukurnya dengan cara religius.
“Saya bersyukur akan kehidupan, kekuatan, berkat dari Tuhan, pekerjaan yang saya miliki. Saya bisa membiayai hidup dan semoga bisa membantu orang lain yang kurang beruntung. Bagi saya setiap hari adalah Hari Bersyukur.”
Nah, bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda bersyukur hari ini?
Resep Bahagia? Banyak-banyaklah Bersyukur
Bersyukur bisa membuat kita bahagia dan lebih menghargai hidup. Kamis, 24 November adalah Thanksgiving Day atau Hari Bersyukur di Amerika, hari yang khusus diluangkan untuk bersantap dan bersyukur. VOA turun ke jalan-jalan di kota New York baru-baru ini dan menanyakan kepada warga apa yang mereka syukuri pada hari Thanksgiving.