Di saat balon-balon berwarna merah, putih dan biru berjatuhan ke atas panggung Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, Kamala Harris tampak melambaikan tangannya ke arah peserta konvensi, yang menyambut riuh dengan sorakan dukungan kepadanya setelah ia menyampaikan pidato terpenting dalam karir politiknya pada Kamis (22/8) malam.
Saat menerima pencalonan dari partainya untuk maju pada pemilu AS pada November mendatang, hampir setiap kalimat dalam pidato Harris pada Kamis malam tersebut disambut oleh sorak-sorai yang riuh. Suara Harris terdengar bergemuruh di seluruh auditorium yang dipenuhi peserta konvensi.
Kata-kata yang disampaikan di awal pidato, "Saya menerima dukungan anda untuk menjadi Presiden Amerika Serikat," langsung disambut gemuruh oleh para peserta yang hadir.
Partai Demokrat sebelumnya bersikukuh bahwa konvensi kali ini bertujuan untuk membawa "kegembiraan," dan tampaknya peserta konvensi sepakat akan seruan tersebut.
BACA JUGA: Lawan-lawan Politik Beri Julukan "Tim Tampon" bagi Cawapres Demokrat"Saya sangat gembira, saya sangat bangga dapat menjadi bagian dari momen ini. Saya berusia 57 tahun dan sebagai warga AS keturunan Karibia, saya bangga terhadapnya [Kamala]," ujar peserta konvensi Wynnie Testamark.
"Ia telah disiapkan untuk momen seperti ini, kita membutuhkan momen seperti ini."
Para peserta konvensi tampak membawa poster vertikal bertuliskan "Harris" sebagai bentuk dukungan atas pencalonannya.
"Ada banyak energi yang terikat dengan apa yang ia katakan," ungkap Fred Jones, 49, seorang manajer teknik. "Dia bercerita tentang ibunya yang mengatakan kepadanya untuk tidak membiarkan hal apa pun menghentikan langkahnya. Saya paham betul akan hal itu."
Pidato Harris pada Kamis malam itu, yang terus ia sempurnakan hingga menjelang dirinya naik ke podium, mencakup soal rekam jejaknya, keluarganya, kepercayaannya dan patriotismenya.
Bersejarah
Sebelum Harris menutup konvensi dengan pidatonya pada Kamis malam, sejumlah tokoh penting hadir menyampaikan suaranya dalam konvensi tersebut. Mantan Presiden AS Barack Obama hadir dan secara blak-blakan mengejek calon presiden dari Partai Republik Donald Trump. Bintang Hollywood Oprah juga hadir pada konvensi tersebut, menyampaikan dukungannya untuk Harris.
Sejumlah pendukung yang hadir di konvensi juga tampak mengenakan kaus bertuliskan "Madam President" atau Nyonya Presiden.
Grup musik The Chicks memeriahkan konvensi dengan membawakan lagu kebangsaaan Amerika Serikat, yang langsung disambut riuh oleh para peserta konvensi.
Para relawan tampak berlarian di arena konvensi sambil membawa miniatur bendera AS, poster bertuliskan "USA" dan karton bertuliskan "Kamala."
Your browser doesn’t support HTML5
Atmosfer perayaan dan jumlah peserta yang membludak, yang menyebabkan beberapa pendukung Harris jatuh pingsan, tampaknya akan membuat gusar Trump, yang beberapa minggu sebelumnya berhadapan dengan Partai Demokrat yang terpecah belah.
"Jalan yang mengantar saya menuju ke sini dalam beberapa minggu terakhir memang tidak terduga, namun saya sudah bersahabat dengan perjalanan yang berliku," ungkap Harris.
"Kita tidak akan kembali lagi," ujarnya, yang lalu disambut peserta konvensi dengan seruan serupa.
Atmosfer kegembiraan tampak bertahan lama bahkan setelah Harris menutup pidatonya.
"[Ini] hal yang bersejarah, sangat kuat. Benar-benar apa yang kami butuh dengar," ujar peserta konvensi asal Chicago Bill Jacobs, 63, saat ia dan rombongannya pergi ke luar dari auditorium tempat konvensi berlangsung. [rs]