Restoran Indonesia di Saudi Bertahan Menunggu Jemaah  

  • Karlina Amkas

Restoran Indonesia "Wong Solo" di kota Jeddah, Arab Saudi, mencoba bertahan di masa pandemi, di tengah ketiadaan jemaah umrah dan haji (foto: courtesy).

Keputusan Arab Saudi membuka kembali ibadah umrah disambut gembira dua pengusaha restoran Indonesia di sana.  Mereka berharap Arab Saudi secepatnya menerima jemaah Indonesia supaya usaha mereka bisa kembali normal.

Setelah vakum tujuh bulan, Arab Saudi membuka kembali ibadah umrah. Belum jelas, kapan jemaah Indonesia bisa kembali ke Saudi. Tetapi dibukanya kembali Makkah dan Madinah disambut baik dua pengusaha rumah makan Indonesia di Jeddah: Balado dan Wong Solo.

Anjasmoro mengatakan, “Mungkin syok di bulan-bulan pertama itu. Sampai kapan? Sementara target utama kita sebelumnya jemaah umrah. Sedangkan umrah sendiri masih belum tahu sampai kapan akan dibuka.”

Suasana Restoran Balado sebelum pandemi, menyediakan makanan secara prasmanan bagi jemaah umrah (foto: courtesy).

Anjasmoro adalah manajer restoran Balado. Terletak di dalam mal di Jeddah, Balado mulai beroperasi Februari 2020. Pada Maret, pemerintah Saudi memberlakukan lockdown dan semua pertokoan harus tutup.

Keprihatinan yang sama dirasakan Mustaen Yahya, manajer Rumah Makan Wong Solo. “Ya bayangin aja, kita dalam satu hari bisa dapat 90 juta sampai 120 juta gitu kalau di kurs rupiah. Nah, pada masa pandemi ini, paling dapat ya 2 juta, 3 juta. Jadi, sangat sangat terpukul,” keluhnya.

Salah satu contoh menu sarapan pagi, inovasi Restoran Indonesia Wong Solo di Jeddah semasa pandemi (foto: courtesy).

Dalam situasi terdesak, keduanya bertahan. Tidak ada pilihan untuk merumahkan karyawan. Pengusaha harus tetap menyediakan tempat tinggal dan memenuhi kebutuhan.

Anjasmoro mengajak timnya, 80% orang Indonesia dan 20% warga Saudi, bekerja sama soal gaji. Mustaen mengalihkan 35 dari 52 karyawan ke perusahaan lain.

BACA JUGA: Nasib Restoran Mewah Milik Diaspora Indonesia di Tengah Pandemi di Amerika

Semasa lockdown, Anjasmoro dan Mustaen mengumpulkan dan menguji coba beberapa ide. Mereka menyadari, tidak bisa sepenuhnya mengandalkan jemaah umrah dan haji bila ingin usaha mereka panjang. Ketika restoran beroperasi kembali, masing-masing langsung menerapkan ide baru tersebut.

Restoran Balado menyediakan makanan bagi jemaah umrah sebelum pandemi Covid-19 (foto: courtesy).

“Akhirnya balado kita pivot jadi jualan bakso. Yang tadinya hanya menyajikan prasmanan untuk jemaah Indonesia, sekarang kita jualan bakso. Dan alhamdulillah sejak kita buka 21 Juni, responnya luar biasa,” tukas Anjasmoro.

Balado berganti nama menjadi Bakso Balado. Warung itu kini tidak hanya melayani konsumen yang datang, tetapi juga menerima pesanan bakso beku untuk dikirim ke seluruh Saudi. Walaupun masih pandemi, Balado bersiap ekspansi, membuka warung lagi di beberapa kota.

Selagi tidak ada jemaah umrah dan haji, restoran Balado tetap "bertahan" dengan menawarkan aneka bakso (foto: courtesy).

“Satu-satunya restoran yang cukup representatif untuk family, untuk orang Saudi, dan dekorasinya juga sangat Indonesia, keren lah. Jadi, ya kita optimis banget, kita bisa bisa bertahan di sini,” tambahnya.

Ketika beroperasi lagi, Wong Solo buka pagi. Mereka menawarkan sarapan dengan menu berganti-ganti. Ada Pecel Madiun, Lontong Cap Gomeh, atau Bubur Ayam. Terobosan itu berhasil. Jumlah yang datang meningkat secara signfikan. Mustaen merasa percaya diri walaupun jemaah umrah dan haji belum diketahui kapan akan datang.

“Target kami sampai akhir tahun. Awal 2021 sudah harus beda konsep. Saya yakin ketika umrah dibuka, ada regulasi khusus untuk restoran. Jadi kita harus pikirkan konsep itu. Mana nanti yang cocok,” imbuh Mustaen.

Your browser doesn’t support HTML5

Restoran Indonesia di Saudi Bertahan semasa Pandemi, Menunggu Jemaah


Pemerintah Arab Saudi memberi bantuan kepada pengusaha berupa pengurangan biaya sewa. Untuk restoran, pengurangan ditetapkan 20%.

Umrah dan haji adalah andalan ekonomi Arab Saudi selain pendapatan dari sektor migas. Pengusaha restoran Indonesia berharap situasi kembali normal dan jemaah Indonesia segera datang supaya bisnis mereka kembali bangkit.[ka/ab]