Kremlin menyatakan bahwa rencana Amerika mengenai zona-zona aman di Suriah harus dipertimbangkan secara menyeluruh, Kamis (26/1).
Ketika diminta mengomentari perintah eksekutif yang diperkirakan akan ditandatangani Presiden Donald Trump pekan ini, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan penting sekali untuk “mempertimbangkan semua kemungkinan konsekuensi” langkah tersebut.
Dmitry Peskov mengatakan dalam telekonferensi dengan para wartawan bahwa Amerika belum berkonsultasi dengan Rusia mengenai hal tersebut dan menyatakan “penting sekali untuk tidak memperburuk situasi terakit pengungsi.”
Sambil menangguhkan pemberian visa bagi warga Suriah dan warga negara-negara lainnya, perintah eksekutif Trump mengarahkan Pentagon dan Departemen Luar Negeri agar mengajukan rencana bagi zona-zona aman di Suriah dan sekitarnya dalam 90 hari. Perintah itu tidak menyebutkan rincian lebih lanjut.
Zona aman, yang diusulkan Trump dan kandidat Demokrat Hillary Clinton pada kampanye kepresidenan mereka, dikesampingkan oleh pemerintahan Obama karena dikhawatirkan akan membuat Amerika terlibat konflik langsung dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Rusia, yang telah melancarkan serangan udara untuk membantu pasukan Assad sejak September 2015.
Pada Oktober lalu, militer Rusia secara spesifik memperingatkan Amerika agar tidak menyerang pasukan pemerintah Suriah, dengan menyatakan peralatan pertahanan udaranya di Suriah akan menangkis setiap serangan.
Rusia telah menyambut baik janji Trump untuk memperbaiki hubungan dengan Moskow dan kemungkinan kemitraannya dalam menghadapi ISIS dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya. [uh/ab]