Presiden Joko Widodo, Jumat (26/1)nmengusulkan pembentukan sebuah komite ilmuwan Islam dari negaranya, bersama Afghanistan dan Pakistan untuk mengintensifkan penyelesaian damai dari konflik Afghanistan.
Joko Widodo mengajukan proposal itu ketika memulai kunjungan resmi dua hari ke Islamabad, bersama sebuah delegasi besar yang terdiri dari menteri-menteri dan pemimpin-pemimpin bisnis Indonesia.
Jokowi mengatakan kepada Presiden Pakistan, Momnoon Hussain bahwa Indonesia dapat memainkan "peran positif" dalam proses perdamaian Afghanistan, demikian menurut sebuah pengumuman resmi setelah pertemuan antara kedua pemimpin itu.
Presiden Hussain menyetujui usulan itu dan kedua negara berjanji akan bekerja sama dalam hal ini, dan mengatakan bahwa perdamaian di Afghanistan diperlukan untuk pembangunan dan kemajuan regional.
Sebelumnya, Jokowi berpidato di hadapan sidang gabungan Majelis Rakyat Pakistan dan menggarisbawahi pentingnya stabilitas politik dan keamanan bagi kemajuan ekonomi regional.
"Konflik dan perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Rakyat, terutama perempuan dan anak-anak, selalu menjadi yang paling terkena dampak dalam konflik dan perang," kata Jokowi.
Dia menyampaikan hal itu kepada anggota parlemen sebuah negara yang dituduh secara diam-diam mendukung pemberontak Taliban di Afghanistan dan mengizinkan pemberontak menggunakan wilayah Pakistan untuk merencanakan serangan lintas batas.
Islamabad membantah tuduhan itu dan menegaskan, perdamaian di Afghanistan sangat penting untuk stabilitas di Pakistan. [ps/jm]