Ribuan orang berpawai di ibukota Ukraina, Kyiv, pada Minggu (19/9) untuk menyuarakan hak-hak kelompok LGBTQ. Pawai tahunan itu sempat dibatalkan pada tahun lalu karena pandemi virus corona.
Sekitar 7.000 orang mengikuti aksi pada hari Minggu tersebut. Jumlah partisipan turun dari rekor sebelumnya sebanyak 8.000 orang yang terjadi pada pada pawai di tahun 2019. Sambil mengibarkan bendera pelangi, mereka berpawai melalui jalanan di ibu kota dengan dikawal oleh polisi.
"Kami mengikuti pawai Pride ini untuk mendukung komunitas LGBTQ di Ukraina. Kami berada di sini untuk mendukung hak asasi manusia (HAM) karena hak LGBTQ adalah HAM, namun sayangnya, komunitas ini masih menghadapi banyak kekerasan dan diskriminasi di Ukraina," kata seorang peserta pawai, Kateryna Lytvynenko, kepada Associated Press (AP).
Aksi pawai tersebut berlangsung damai, dan tidak ada bentrokan yang dilaporkan.
Ratusan aktivis anti-gay mengadakan aksi terpisah di sebuah taman di Kyiv, kata AP.
Homofobia sangat besar di Ukraina. Sebuah survey yang dirilis pada Agustus lalu oleh kelompok masyarakat “Rating” mengatakan 47 persen dari responden memiliki pandangan negatif terhadap komunitas gay. (vm/pp)