Polisi menembakkan gas air mata dan menyemprot demonstran dengan air hari Minggu (16/9), ketika mereka mendekati konsulat Amerika di Karachi yang dijaga ketat.
Ratusan demonstran Pakistan yang memprotes film anti-islam yang dibuat di Amerika bentrok dengan polisi, ketika mereka berusaha mencapai konsulat Amerika di kota Karachi.
Polisi menembakkan gas air mata dan menyemprot demonstran dengan air hari Minggu, ketika mereka mendekati konsulat Amerika yang dijaga ketat itu.
Kepala polisi Karachi, Iqbal Mahmoud mengatakan delapan orang cedera dalam bentrokan yang diatur oleh kelompok Islam Syiah. Sementara itu di kota Lahore, kira-kira 5.000 orang berdemonstrasi memprotes film itu, dan sejumlah demonstrasi damai diadakan di beberapa kota Pakistan lainnya.
Meskipun demonstrasi di negara-negara yang berpenduduk islam telah mereda hari Jumat, sekelompok orang membakar bendera Amerika di depan kedutaan Amerika di Ankara, Turki, hari Minggu.
Pemerintah Amerika memerintahkan semua personil yang tidak penting dan keluarga diplomat untuk meninggalkan kedutaan Amerika di Sudan dan Tunisia.
Departemen LN Amerika juga memperingatkan warga Amerika supaya jangan bepergian ke kedua negara itu karena adanya kekhawatiran akan peningkatan kekerasan terhadap Amerika.
Orang yang dilaporkan bertanggung-jawab atas pembuatan film itu kemarin ditanyai oleh polisi di California, tapi ia tidak ditahan. Sementara itu, Menteri LN Sudan menolak permintaan Amerika untuk mengirim pasukan marinir guna melindungi kedutaan besarnya di sana. Aksi-aksi protes film anti-Islam juga terjadi di Tunisia, Afghanistan, India, Indonesia dan Australia.
Polisi menembakkan gas air mata dan menyemprot demonstran dengan air hari Minggu, ketika mereka mendekati konsulat Amerika yang dijaga ketat itu.
Kepala polisi Karachi, Iqbal Mahmoud mengatakan delapan orang cedera dalam bentrokan yang diatur oleh kelompok Islam Syiah. Sementara itu di kota Lahore, kira-kira 5.000 orang berdemonstrasi memprotes film itu, dan sejumlah demonstrasi damai diadakan di beberapa kota Pakistan lainnya.
Meskipun demonstrasi di negara-negara yang berpenduduk islam telah mereda hari Jumat, sekelompok orang membakar bendera Amerika di depan kedutaan Amerika di Ankara, Turki, hari Minggu.
Pemerintah Amerika memerintahkan semua personil yang tidak penting dan keluarga diplomat untuk meninggalkan kedutaan Amerika di Sudan dan Tunisia.
Departemen LN Amerika juga memperingatkan warga Amerika supaya jangan bepergian ke kedua negara itu karena adanya kekhawatiran akan peningkatan kekerasan terhadap Amerika.
Orang yang dilaporkan bertanggung-jawab atas pembuatan film itu kemarin ditanyai oleh polisi di California, tapi ia tidak ditahan. Sementara itu, Menteri LN Sudan menolak permintaan Amerika untuk mengirim pasukan marinir guna melindungi kedutaan besarnya di sana. Aksi-aksi protes film anti-Islam juga terjadi di Tunisia, Afghanistan, India, Indonesia dan Australia.